Sobat pasti sudah pernah mendengar lagu Elton John yang satu ini, Goodbye Yellow Brick Road. Sobat juga pasti setuju kalau lagu tersebut adalah salah satu lagu sepanjang masa yang paling enak didengar. Apalagi versi live duet dengan Billy Joel si “Piano Man”. Lagu yang ditulis tahun 1973 ini terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia, dan dianggap sebagai lagu terbaik Elton John.
Frasa “Yellow Brick Road” sendiri berasal dari film terkenal The Wizard of Oz, yang dibuat berdasarkan novel anak-anak yang ditulis penulis Amerika Frank Baum th 1900 berjudul The Wonderful Wizard of Oz yang dirilis tahun 1939. Yellow Brick Road adalah jalan dari batu-bata kuning dalam film The Wizard of Oz yang mengantar Judy Garland, pemeran Dorothy Gale, ke Emerald City, ibu kota negeri Oz.
Frasa Yellow Brick Road dalam lagu ini tidak secara harafiah merujuk pada jalan fisik yang terbuat dari batu-bata kuning. Yellow Brick Road dalam British English berarti jalan menuju keberhasilan, ketenaran. Kamus Collins Dictionary menyebutkan Yellow Brick Road berarti “the road to success or happiness’ – jalan menuju kesuksesan atau kebahagiaan. Kesuksesan atau kebahagiaan bisa juga diperluas maknanya mencakup ketenaran dan kemewahan.
Keseluruhan judul lagu itu Goodbye Yellow Brick Road seolah mengajak kita untuk meninggalkan jalan menuju kesuksesan, ketenaran, kemewahan. Memang benar demikian. Lagu ini tak hanya enak di telinga, tetapi juga sarat makna. Lagu ini mengajak orang-orang untuk meninggalkan (Goodbye) hidup bermewah-mewah dan merengkuh kesederhanaan.
Penulis lirik lagu itu adalah Bennie Taupin, yang banyak menulis lirik untuk sebagian besar lagu-lagu Elton John. Tampaknya, lirik lagu itu mengenai dirinya sendiri, yang memang mempunyai gaya hidup sederhana. Lirik lagu itu jelas-jelas mengisyaratkan keinginan seseorang untuk meninggalkan kehidupan mewahnya yang sekarang dan kembali ke kehidupannya yang dulu, kehidupan yang sederhana. Salah satu baris lirik dalam lagu itu mengatakan,”I should have stayed on the farm – Aku seharusnya tetap tinggal di lahan pertanian saja.” Baris yang lain mengatakan,”I’m going back to my plough – Aku akan kembali membajak (sawah).”