Sobat pembaca, kali ini kita akan membahas dua verba yang mempunyai kemiripan makna: teach dan train. Kedua kata kerja tersebut memang mempunyai kedekatan makna. Dua verba tersebut merujuk pada upaya untuk membantu orang lain menguasai pengetahuan dan keterampilan tertentu. Lalu, bedanya apa ya? Tulisan sederhana ini dibuat untuk menjelaskan perbedaan kedua verba tersebut.
TEACH
Dalam bahasa Indonesia, kata ini diartikan ‘mengajar(i)’. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kata ini mempunyai makna yang lebih luas dan umum. Artinya, dalam kata train sebenarnya juga terkandung makna ini. Kamus online Merriam Webster menyebutkan bahwa kata ini berarti “to cause to know something, to cause to know how, to impart the knowledge of (something, a subject)” – membantu (orang lain) mengetahui sesuatu, membantu (orang lain) mengetahui bagaimana melakukan sesuatu, dan memberi pengetahuan tentang sesuatu.
Barangkali yang sobat pertama kali bayangkan ketika mendengar kata ini adalah ruang kelas dengan seorang guru sedang mengajar murid-muridnya. Tentu tidak salah. Tetapi, kata ini sebenarnya tidak selalu terkait dengan ruang kelas. Ketika keponakan sobat yang duduk di kelas I Sekolah Dasar tidak tahu caranya mencuci piring, misalnya, dan kemudian sobat menunjukkan bagaimana melakukan itu, kata inilah yang digunakan: You teach your niece how to wash dishes.
Kalau sobat mengajarkan sopan santun kepada keponakan, kata inilah yang dipakai: You teach your niece about manners. Demikian juga ketika sobat mengajarinya mengendarai sepeda: You teach your niece to ride a bicycle, atau memecahkan soal matematika.
TRAIN
Dalam bahasa Indonesia, kata ini diartikan melatih. Kamus online Oxford Dictionary mendefinisikan kata ini sebagai “teach (a person or animal) a particular skill or type of behavior through sustained practice and instruction” – mengajari (seseorang atau seekor binatang) keterampilan atau perilaku tertentu melalui latihan dan instruksi.
Jadi, menilik definisi itu, melatih itu sebenarnya juga mengajar. Hanya saja, target atau hasil akhirnya spesifik, yaitu keterampilan atau perilaku tertentu. Dan lazimnya, ini dilakukan dalam rentang waktu tertentu pula (biasanya pendek).
Misalnya, kalau sobat suatu saat diterima menjadi tenaga pemasaran sebuah perusahaan, pasti sobat akan menjalani masa pelatihan, dan pasti akan ada orang-orang yang melatih sobat menguasai keterampilan memasarkan produk perusahaan tersebut. Targetnya jelas dan spesifik: keterampilan memasarkan produk. Dan target itu akan dicapai selama periode waktu tertentu, misalnya satu minggu.
Atau kalau sobat mempunyai anjing peliharaan dan selama rentang waktu tertentu sobat mengajarinya untuk bisa berjalan dengan dua kaki sepanjang 100 meter sampai si anjing benar-benar menguasai keterampilan itu, sobat sedang melatihnya. Targetnya jelas dan spesifik: si anjing mampu berjalan dengan dua kaki.
Semoga penjelasan sederhana ini membantu. Cheers.