Tall dan high, dua kata yang kadang-kadang membingungkan, karena dua-duanya berarti tinggi dalam bahasa Indonesia. Tapi, nanti dulu, apakah memang benar membingungkan? Sebenarnya tidak kok, kalau kita tahu arti sebenarnya dari kedua kata itu. Kita lihat yuk.
Tall
Kata tall memang berarti tinggi, dan kata ini adalah lawan kata short. Tetapi, tinggi yang dimaksud di sini adalah ‘panjang’ sebuah obyek dari dasar sampai puncaknya. Artinya, jika sobat pembaca hendak menggunakan kata ini, tanamkan dalam benak sobat bahwa sobat sedang berbicara tentang ‘panjang’ sebuah obyek dari dasar sampai ke puncaknya. Penutur asli bahasa Inggris menggunakan kata tall untuk mendeskripsikan obyek-obyek yang tampak ramping, vertikal, menjulang, dan tidak melebar. Tall bisa digunakan untuk mendeskripsikan baik benda maupun orang. Misalnya, tall woman, tall tree, tall flagpole, tall building, tall thin bottle. Lihat contoh-contoh kalimat berikut:
- Maureen is a very tall woman. – Maureen adalah seorang perempuan yang berperawakan tinggi.
- I drank from a tall glass bottle. – Saya minum dari botol kaca yang ‘tinggi’ (diukur dari dasar botol sampai bagian atas); meskipun barangkali terjemahan dalam bahasa Indonesianya tidak lazim. Dalam hal ini, pembicara menggunakan kata tall untuk mendeskripsikan botol karena ia melihat bahwa botol tersebut mempunyai ukuran jauh lebih panjang dari botol-botol pada umumnya.
- The Burj Khalifa is the tallest building in Dubai. – Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di Dubai.
High
Kata high juga berarti tinggi, dan lawan kata untuk kata ini adalah low. Tetapi, tinggi yang dimaksud di sini BUKAN ukuran ‘panjang’ dari dasar obyek ke puncaknya. Yang dimaksud tinggi di sini adalah POSISI/LETAK puncak obyek atau POSISI/LETAK obyek itu sendiri terhadap tanah. Maka, ketika sobat pembaca menemui kalimat, misalnya, “Tono is higher than Tini”, maksudnya adalah, Tono berada di posisi yang lebih tinggi dari Tini, diukur dari tanah, meskipun mungkin Tono lebih pendek ukuran badannya dari Tini. Coba perhatikan contoh-contoh kalimat berikut ini:
- I can’t reach the ceiling. It’s too high. – Saya tidak bisa menggapai langit-langit (rumah) itu. Terlalu tinggi. (Yang dimaksud tinggi di sini adalah posisi/letak langit-langit diukur dari lantai). Tentu, dalam hal ini, kata tall TIDAK BISA dipakai.
- The bird’s nest is up high on a tall tree. – Sarang burung itu berada tinggi di atas pohon yang tinggi.
Kadang-kadang kata high juga digunakan untuk menggambarkan jarak bagian atas/puncak sebuah obyek dari tanah, yang sebenarnya sama saja dengan panjang obyek tersebut dari dasar sampai puncaknya. Tetapi, penutur asli lebih suka menggunakan kata ini untuk obyek-obyek seperti gunung, dinding, dan lain-lain, yang selain tinggi, juga lebar.
- The king built a very high wall around his palace. – Sang raja membangun tembok tinggi di sekeliling istananya.
- What is the highest mountain in the world? – Apa nama gunung tertinggi di dunia?