Stop vs Cease: Pahami Bedanya!

By | February 1, 2022

Sobat pembaca, dua verba yang kita bahas kali ini sebenarnya mempunyai makna dasar yang sama, yakni ‘berhenti’. Kalau sobat melihat ke dalam kamus, kata cease didefinisikan sebagai stop. Maknanya memang sama. Lalu, kalau begitu, apa bedanya?

STOP

Kata ini sudah pernah dibahas dalam artikel sebelumnya. Silakan sobat membaca ulang penjelasan tentang verba ini di link ini. Verba ini bisa digunakan baik secara transitive (memiliki obyek) maupun intransitive (tidak memerlukan obyek). Dengan kata lain, verba ini bisa berarti menghentikan atau berhenti.

Verba stop digunakan dalam konteks yang lebih umum daripada cease, dan terdengar lebih informal, meskipun tentu kata ini bisa juga digunakan dalam situasi formal, tetapi tidak terdengar seperti bahasa buku yang kaku atau ‘bookish’.

  • Stop talking nonsense, will you? – Berhenti bicara yang tak masuk akal, tolong.
  • He is a powerful man. No one can stop him. – Dia orang yang berkuasa. Tidak ada yang bisa menghentikannya.

CEASE

Perlu dicatat bahwa kata cease terdengar sangat formal, kuno, dan tidak banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari yang cenderung informal. Ungkapan cease fire (kadang-kadang ditulis ceasefire) atau gencatan senjata barangkali salah satu dari sangat sedikit contoh bagaimana kata ini digunakan sehari-hari.

Verba ini akan dijumpai dalam konteks formal, baik lisan maupun tertulis. Misalnya, bidang hukum, militer, atau literatur klasik. Bisa juga ditemukan dalam teks-teks surat kabar. Dua kalimat contoh berikut ini diambil dari www.wordhippo.com :

  • I never cease to be amazed at how shameless politicians can be. – Saya tak pernah berhenti terheran-heran bagaimana bisa tak tahu malunya para politisi.
  • If we can imagine the earth cut off from the solar radiation, the air would cease to move.- Jika kita bisa membayangkan bumi terisolasi dari radiasi matahari, udara akan berhenti bergerak.

 

Author: Noeg

English teacher, blogger, translator, workshop facilitator, writing addict, and photography enthusiast, living in Yogyakarta. I teach, I write, therefore I am.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *