Sobat pembaca, topik kita kali ini adalah tiga verba yang terkait dengan kulit: skin, hide, leather. Bahasa Indonesia tidak membedakan apakah kulit tersebut sudah disamak dan siap dibuat menjadi produk tertentu, atau belum. Bahasa Indonesia juga tidak membedakan apakah kulit tersebut berasal dari binatang besar atau relatif kecil. Mari sobat pembaca kita lihat satu per satu:
SKIN
Kata ini mempunyai makna lebih luas, dan mencakup kulit manusia, hewan, juga bagian tumbuhan yang mempunyai fungsi sama. Jika menyangkut hewan, kata ini mengacu pada kulit hewan-hewan yang kecil, misalnya babi, ular, anjing, dan lain-lain. Kata ini bisa mengacu pada kulit yang masih menempel pada tubuh hewan, maupun kulit yang sudah lepas dari tubuh. Karena kata ini digunakan untuk hewan-hewan relatif kecil, kata ini merujuk pada kulit yang lebih tipis dari hide.
HIDE
Kata hide adalah sinonim dari kata skin. Bedanya, kata hide hanya bisa diterapkan pada hewan saja. Manusia dan tumbuhan tidak mempunyai hide. Hide biasa digunakan untuk membicarakan kulit hewan yang besar, misalnya: Tiger hide, Cow hide, bear hide, dan lain-lain. Karena hide biasa digunakan untuk hewan-hewan berukuran besar, hide juga lebih tebal dari skin. Kata hide tidak hanya merujuk pada kulit yang masih menempel pada tubuh hewan, tetapi juga yang sudah lepas dari tubuh dan siap diproses untuk dijadikan leather.
LEATHER
Leather secara khusus hanya digunakan untuk kulit, baik skin maupun hide, yang sudah melalui proses penyamakan. Leather sudah siap dibuat atau dibentuk menjadi produk-produk tertentu seperti tas, jaket, sepatu, kat pinggang, dan lain-lain. Maka, kalau sobat membeli ikat pinggang yang terbuat dari kulit asli, sobat pembaca akan melihat tulisan ‘genuine leather‘, BUKAN’ genuine skin‘ di bagian belakang produk.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi sobat pembaca semua.