Fraud vs Swindle vs Scam: Bedanya apa?

By | September 26, 2023

Ketiga kata ini, fraud, swindle, dan scam semua adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan praktik-praktik tak jujur dan menyesatkan/menipu, tetapi masing-masing mempunyai makna sedikit berbeda. Fraud adalah istilah yang umum dan luas, mencakup swindle dan scam. Ketiganya bisa berfungsi sebagai verba maupun nomina. Kata swindle lebih lazim dipakai sebagai verba, dan tidak terlalu lazim sebagai nomina. Kata fraud dan scam, sebaliknya, lebih sering digunakan sebagai nomina atau kata benda. Mari kita bahas satu per satu.

FRAUD

Bagaimana dengan kata ini? Fraud adalah istilah umum dan luas untuk menyebut segala bentuk penipuan dalam berbagai macam konteks, termasuk di dalamnya swindle dan scam. Jadi sebenarnya swindle dan scam itu bentuk yang lebih spesifik dari fraud. Jadi, kata fraud dipakai kalau kita ingin merujuk pada tindakan penipuan secara umum, dan lazim digunakan dalam fungsinya sebagai nomina atau kata benda. Berikut adalah frasa-frasa yang umum dipakai untuk merujuk pada penipuan dalam berbagai kategori: insurance fraud, digital fraud, investment fraud, check fraud, mortgage fraud, online auction fraud, healthcare fraud, elder fraud, charity fraud, tax fraud, benefit fraud, mail fraud, vendor fraud, wire fraud, securities fraud, dan banyak frasa lain.

  • The company implemented strict security measures to prevent digital fraud and protect its customers’ sensitive information. – Perusahaan menerapkan tindakan pengamanan yang ketat untuk mencegah penipuan digital dan melindungi informasi sensitif pelanggan.
  • The authorities arrested the individual involved in a mail fraud scheme that targeted unsuspecting victims with fake lottery notifications. – Pihak berwenang menahan orang yang terlibat dalam upaya penipuan lewat surat yang menyasar korban yang tak curiga dengan notifikasi lotre palsu.
  • The charity fraud scheme raised thousands of dollars under false pretenses. – Upaya penipuan mengatasnamakan amal mengumpulkan ribuan dolar dengan membuat pernyataan-pernyataan palsu.

SWINDLE

Sebagaimana diterangkan di atas, swindle itu bagian dari fraud. Tetapi, kata ini lebih lazim digunakan sebagai verba ketimbang nomina. Kata ini secara umum merujuk pada rencana atau siasat tidak jujur yang dilakukan terhadap individu perorangan secara langsung. Yang dimaksud secara langsung adalah, penipu melakukan kejahatannya dengan menemui korban secara langsung, tanpa menggunakan alat-alat jebakan seperti email, pesan WA, dan sejenisnya.

Lazimnya, kata ini digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang memanfaatkan kepercayaan atau keluguan orang lain dengan tujuan menipu mereka demi uang atau properti. Jadi, secara spesifik kata ini digunakan untuk mendeskripsikan tindakan seseorang memperdaya orang lain yang mudah percaya, lugu, naif, kurang pengalaman, dan tidak berpengetahuan. Jadi, ini penipuan dengan memanfaatkan kepercayaan orang.

Misalnya, seseorang menipu orang lain dengan meyakinkan mereka untuk ikut bisnis investasi bodong. Target korban dari penipuan ini adalah mereka yang dipandang mudah percaya, lugu, dan tidak tahu-menahu tentang investasi. Berikut adalah beberapa contoh kalimat menggunakan kata ini.

  • She realized too late that the online seller had swindled her out of her hard-earned money for a fake product. – Dia terlambat menyadari penjual online itu telah menipu dari uang hasil kerja kerasnya dengan memberinya produk palsu.
  • Detectives worked tirelessly to uncover the swindle behind the counterfeit art sales. – Detektif bekerja tanpa lelah untuk mengungkap penipuan dibalik penjualan barang seni tiruan. Dalam kalimat ini, kata swindle berfungsi sebagai nomina.
  • The con artist attempted to swindle unsuspecting investors with a fraudulent investment scheme. – Seniman penipu itu mencoba memperdaya investor yang tak curiga dengan rencana investasi tipu-tipu.

SCAM

Penipuan yang disebut scam juga merupakan bentuk yang lebih spesifik dari fraud. Tujuan dari scam adalah menjebak korban sedemikian rupa sehingga korban tanpa menyadari menyerahkan apa yang diminta oleh penipu. Penipuan jenis ini lazimnya menggunakan alat-alat seperti email, telepon, pesan WA, lotre, surat, website, kupon berhadiah, dan sejenisnya untuk menjebak korbannya, yang dengan iming-iming uang atau hadiah meminta korban untuk menyediakan informasi pribadi atau mentransfer sejumlah uang. Berikut adalah beberapa contoh kalimat menggunakan kata scam.

  • She fell victim to an online scam when she received an email claiming she had won a lottery she never entered. – Ia menjadi korban penipuan online ketika ia menerima email yang menyatakan ia menang lotre yang tidak pernah ia ikuti.
  • The company promised huge returns on investments, but it turned out to be a scam designed to steal people’s money. – Perusahaan itu menjanjikan laba investasi yang besar, tetapi ternyata itu hanya penipuan yang dirancang untuk mencuri uang orang.
  • John was skeptical of the job offer because it seemed too good to be true; he suspected it might be a scam. – John merasa skeptis dengan tawaran pekerjaan itu karena tampak terlalu sulit untuk dipercaya; ia curiga tawaran itu penipuan.

Author: Noeg

English teacher, blogger, translator, workshop facilitator, writing addict, and photography enthusiast, living in Yogyakarta. I teach, I write, therefore I am.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *