Sandra Bused My Tray after Lunch

By | April 9, 2021

Saya sedang membaca satu novel yang tampaknya menarik (saya belum selesai membaca, jadi belum bisa memberi penilaian final …hehehehehe ….). Judul novel tersebut adalah The Swallows, ditulis oleh Liza Lutz, seorang penulis Amerika. Novel ini bercerita tentang pengalaman seorang guru yang mengajar di Stonebridge Academy, sebuah sekolah setingkat SMA. Saya tidak akan bercerita tentang novelnya, tetapi tentang salah satu ungkapan yang muncul di bagian pertama novel, di halaman 19.

Bagian pertama novel ini ditulis dari sudut pandang salah seorang murid Stonebridge bernama Gemma Russo. Gemma menyebut salah seorang murid yang lain bernama Sandra Polonsky. Ia dipandang oleh teman-teman sekelasnya sebagai pribadi yang penurut (submissive). Orang yang selalu menurut dan patuh kepada mereka yang punya otoritas. Sandra ini tipe orang yang selalu berperlaku layaknya kacung untuk semua orang. Suatu hari Gemma duduk bersebelahan dengan Sandra saat makan siang. Gemma Russo menasihati supaya Sandra berhenti bersikap penurut. Ini kata Gemma,”I sat next to her at lunch and told her to quit being so goddamn submissive. She thanked me for my advice and then bused my tray.

Sobat pembaca coba perhatikan ungkapan yang dicetak tebal di atas, bused my tray. Ungkapan tersebut sangat khas American English. Verba bused dalam ungkapan tersebut adalah bentuk past dari bus. Sobat pasti mengenal kata ini. Kata bus lebih dikenal dalam fungsinya sebagai nomina, yang merujuk pada salah satu jenis alat transportasi.

Kata yang sama ini bisa digunakan sebagai verba. Salah satu maknanya adalah mengangkut dari satu tempat ke tempat lain menggunakan bus. Tidak hanya itu, verba ini juga digunakan dalam konteks yang sangat spesifik dalam kaitannya dengan restoran. Frasa yang dicetak tebal di atas, tak jauh juga dari konteks makan. Frasa tersebut berarti ‘membereskan nampan saya’, artinya mengangkatnya dari meja dan membawanya ke dapur untuk dicuci, jika perlu dicuci.

Dalam American English ungkapan yang paling sering digunakan adalah bus the table, artinya membereskan meja selepas dipakai oleh pelanggan. Tugas ini biasa dilakukan oleh busboy atau busgirl (kadang-kadang dieja sebagai dua kata terpisah), asisten pramusaji yang tugas khususnya membersihkan meja, dan mengganti taplaknya, jika memang membutuhkan taplak. Menariknya, kata busboy itu adalah versi pendek dari omnibus boy, sebuah istilah yang telah digunakan sejak abad 19.

Author: Noeg

English teacher, blogger, translator, workshop facilitator, writing addict, and photography enthusiast, living in Yogyakarta. I teach, I write, therefore I am.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *