Site icon englishforsma.com

Remember vs Recall: Apa Bedanya?

Sobat pembaca, kedua kata tersebut memang mempunyai kedekatan makna. Dalam konteks praktis sehari-hari keduanya bisa dipertukarkan, meskipun tiap kata mempunyai nuansa makna yang berbeda. Tetapi, ada konteks tertentu ketika recall lebih lazim digunakan ketimbang remember. Sebaliknya, ada konteks tertentu ketika remember sama sekali tidak bisa digantikan oleh recall. Mari kita bahasa satu per satu.

REMEMBER

Menurut Longman Language Activator yang dimaksud remember adalah ketika informasi yang tersimpan dalam memori kita kembali muncul dalam pikiran sadar kita. Kamus ini tidak menyebutkan soal upaya sengaja untuk mencari dan memunculkan informasi ke dalam pikiran sadar. Artinya,  informasi itu siap dan sedang menunggu untuk digunakan, BUKAN informasi yang tersimpan tetapi seolah-olah hilang entah di bagian mana dari memori kita dan harus dicari-cari.

Jadi, ketika sobat mengatakan,”I remember her name” sobat mengisyaratkan nama seseorang itu sudah tersimpan dalam ingatan Anda, siap digunakan, dan muncul begitu saja dalam pikiran sadar sobat tanpa harus dicari.. Demikian juga ketika sobat bertanya kepada serang teman,”Do you remember my name?” kata ini mengisyaratkan nama sobat sebagai informasi sudah ada dalam ingatan teman Anda, siap digunakan, dan tak perlu dicari-cari dalam memori, dan muncul dalam pikiran sadar teman sobat itu dengan mudahnya.

Hanya kata ini yang berarti not forget to dan bisa diikuti to infinitive. Misalnya, kalimat berikut ini:

Kata ini juga berarti mengenang seseorang sebagai wujud penghormatan. Misalnya, dalam sebuah kesempatan yang diadakan oleh para pejuang veteran, seseorang mengatakan:

Dengan makna ini, kata recall tidak bisa digunakan untuk menggantikan. We’re all gathered to recall our fallen heroes (X).

RECALL

Sobat akan menggunakan kata ini ketika sobat secara aktif mencari informasi yang tersimpan dalam memori dan memanggilnya kembali ke dalam pikiran sadar. Jadi, ada upaya sengaja untuk menghadirkan informasi yang dikehendaki ke dalam pikiran sadar. Ada upaya sengaja untuk mengingat sesuatu. Jadi, ketika sobat bertanya,”Do you recall the color of the car?” secara implisit sobat mau mengatakan,”Ayo donk coba ingat-ingat (cari dan temukan informasi ini dalam memori) warna mobilnya.”

Memang benar, dalam praktik keseharian, kalimat itu bisa berarti,”Apakah kamu ingat warna mobilnya?” dan hampir sama dengan kalau sobat mengatakan,”Do you remember the color of the car?”Yang perlu dipahami adalah proses kembalinya informasi dari memori ke dalam pikiran sadar. Kalau sobat menggunakan recall, itu berarti ada upaya aktif dan sengaja untuk mencari informasi dalam memori, dan kalau sobat memakai remember, itu berarti informasi dalam memori kembali muncul begitu saja dalam pikiran sadar. Maka, itu tergantung sobat sebagai pengguna, ingin menekankan makna yang mana.

Dalam situasi lain, misalnya, ketika sobat menonton televisi dan tiba-tiba di layar kaca muncul wajah seorang tokoh politik yang sangat sobat kenal. Sobat kenal wajahnya tetapi lupa namanya. Sobat mencoba mengingat-ingat, tetapi tetap saja tidak ingat. Nama tokoh tersebut sebenarnya sudah ada dalam memori, tetapi tidak siap untuk dipanggil. Tidak siap untuk digunakan. Sobat harus secara aktif mencari dalam memori. Toh, tetap saja tidak ketemu, artinya sobat tetap tidak ingat: I’m familiar with his face, but I don’t recall his name.

Karena kata recall mengisyaratkan adanya upaya aktif dan sengaja untuk memanggil kembali informasi yang tersimpan dalam memori, kata ini lebih lazim digunakan dalam konteks pengadilan ketika, misalnya, seorang saksi diminta untuk menceritakan sebuah peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Dan untuk melakukan ini, sang saksi harus mengingat-ingat secara aktif dan sengaja detil-detil peristiwa tersebut.

Nah, untuk konteks semacam ini, kata remember tidak lazim digunakan.

 

 

 

Exit mobile version