Perbedaan Mount, Mountain, dan Volcano

Sobat pembaca setia, topik bahasan kita kali ini adalah tiga kata yang saling terkait dalam hal makna, yakni mount, mountain, dan volcano. Ketiganya termasuk nomina. Meskipun ketiganya sama-sama terkait dengan gunung, itu tidak berarti bahwa ketiga kata ini bisa dipertukarkan. Tiga nomina ini digunakan secara berbeda. Mari kita bahas satu per satu.

MOUNT/MOUNTAIN

Dua kata tersebut berarti gunung. Kendati mempunyai arti yang sama, kedua kata ini digunakan secara berbeda. Pertanyaannya, kapan sobat menggunakan mount, kapan menggunakan mountain?

Jawabannya sederhana. Jika sobat pembaca ingin menyebutkan nama gunung tertentu, kata mount digunakan. Misalnya, Mount Merapi, Mount Semeru, Mount Everest, Mount Kilimanjaro, Mount Slamet, dan lain-lain. Silakan sobat letakkan nama gunung setelah kata ini. Sebaliknya jika sobat pembaca ingin menggunakan kata gunung tanpa menyebut nama gunungnya, silakan menggunakan mountain. Kalimat berikut akan memperjelas.

• Mount Merapi in the northern part of Yogyakarta is an active volcano.
• Mount Semeru is the highest mountain on Java.

VOLCANO

Bagaimana dengan kata ini? Pertama-tama, yang harus diluruskan adalah, volcano tidak bisa diterjemahkan sebagai gunung berapi. Kok bisa? Tentu bisa, karena tidak semua volcano berbentuk  gunung atau mountain.

Istilah ini pertama-tama mengacu pada tempat di bumi dengan aktivitas vulkanis, lebih tepatnya celah di bumi yang menjadi tempat keluarnya lava dari perut bumi. Tempat dengan aktivitas vulkanis tidak selalu berbentuk gunung, dan bisa saja tidak lebih tinggi dari tanah sekitarnya, seperti yang ada di Hawaii, misalnya. Begitu juga sebaliknya, tidak semua gunung adalah volcano, jika tidak ada aktivitas vulkanis.

• Mount St. Helens in Washington, the United States is an active volcano.

Maka, sobat pembaca mulai sekarang berhenti membayangkan volcano sebagai gunung. Tidak semuanya berbentuk gunung. Dan tentu saja tidak semua gunung bisa disebut volcano.