Sobat pembaca pasti pernah mengalami suatu hari, entah pagi atau sore barangkali, mengalami kesulitan untuk melihat yang ada di depan akibat kabut. Jarak pandang atau visibilitas menjadi terbatas. Keempat kata yang kita bahas kali ini – fog, mist, haze, dan smog – sering digunakan saat kita bicara soal kabut. Lalu, apa bedanya, dan kapan masing-masing kata itu dipakai? Yang jelas, perbedaan utamanya ada pada unsur pembentuk kabut dan ketebalannya, yang tentunya mempunyai konsekuensi terhadap jarak pandang.
FOG/MIST
Fog dan mist sering diartikan sebagai kabut. Kata fog dan mist adalah kata benda. Masing-masing mempunyai kata sifat (adjective) yang berarti berkabut, yang digunakan untuk mendeskripsikan situasi ketika fog dan mist ada di udara. Kedua kata itu adalah foggy dan misty.
Baik fog dan mist sebenarnya adalah awan (cloud) yang turun mendekati tanah. Jadi, fog dan mist dibentuk oleh unsur yang sama, yaitu titik-titik air yang mengumpul, tetapi tidak mencapai ukuran yang cukup besar untuk turun sebagai hujan.
Perbedaannya terletak pada ketebalannya. Untuk kabut tebal yang mengakibatkan jarak pandang kurang dari 1 kilo meter, orang sering menyebutnya fog. Sebaliknya, mist adalah kata yang digunakan untuk menyebut kabut tipis yang mengakibatkan jarak pandang kira-kira 1 kilometer ke atas. Mudahnya, fog adalah kabut tebal, sementara mist adalah kabut tipis.
Tetapi, dalam percakapan sehari-hari kedua kata ini sering dipertukarkan, mungkin karena orang tidak terlalu memikirkan ketebalan dan keterbatasan jarak pandang yang ditimbulkan.
HAZE/SMOG
Barangkali haze dan smog lebih tepat diartikan sebagai kabut asap. Haze dan smog adalah jenis kabut yang dibentuk oleh partikel-partikel kering (BUKAN titik-titik air) seperti debu atau polutan (unsur pembuat polusi) seperti asap kebakaran hutan, asap pabrik industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Haze dan smog adalah kata benda (noun). Kata sifat (adjective) untuk haze adalah hazy, dan untuk smog adalah smoggy. Hazy dan smoggy adalah kata sifat yang digunakan untuk mendeskripsikan situasi ketika haze dan smog ada di udara.
Perbedaan antara haze dan smog adalah lokasi dan konsekuensi yang ditimbulkannya. Haze terjadi di wilayah yang jauh dari sumber utama polutan akibat pergerakan angin. Misalnya, kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera akan menimbulkan haze di negara-negara tetangga: Singapura, Malaysia, Brunei, dan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Karena jauh dari sumber polutan, haze umumnya relatif lebih tipis dan tidak sepekat smog. Tetapi, haze bisa saja menjadi smog yang lebih serius.
Smog sering dijumpai di kota-kota besar dengan kegiatan industri yang masif. Orang-orang yang tinggal di kota-kota di India: Delhi, Patna, Gwalior, Raipur, kota-kota di Pakistan: Karachi, Peshawar, Rawalpindi, Khormabad, dan kota-kota di China pasti sudah akrab dengan smog, kabut asap akibat polutan dari proses pembakaran yang terjadi pabrik-pabrik industri.
Kata ini saat ini praktis menjadi sinonim untuk polusi udara pada umumnya. Smog membuat mata kita iritasi dan terasa terbakar. Smog juga menimbulkan batuk-batuk dan gangguan pernafasan yang serius.
Saya sedang menonton sebuah serial tv asing yang berjudul “The Mist”…dalam ceritanya kabut yang tebal menyerang sebuah kota…sangat tebal sehingga jarak pandang hanya beberapa meter…saya jadi bingung dengan keterangan bahwa fog lebih tebal dari mist…
Hi, thanks for asking …. secara teori memang benar fog adalah sebutan untuk kabut yang lebih tebal daripada mist .. Coba baca paragraf terakhir dalam penjelasan soal fog dan mist. Di situ dikatakan dalam praktik sehari-hari keduanya bisa dipertukarkan, karena orang tidak terlalu memikirkan ketebalan kabutnya.