Sobat pembaca, sebelumnya sudah dibahas beberapa verba yang menggambarkan apa saja yang bisa dilakukan oleh tangan. Nah, tulisan sederhana ini akan membahas lima kata kerja yang dapat digunakan untuk menggambarkan apa yang dilakukan oleh jari. Mari kita bahas satu per satu.
FLICK
Sebenarnya verba ini tidak secara khusus berkaitan dengan jari. Artinya, verba ini juga bisa digunakan dalam konteks lain. Tetapi, dalam kaitannya dengan jari verba ini sering diartikan menjentik (bukan menjentikkan, ya … Kalau menjentikkan jari itu dalam bahasa Inggris disebut snap). Kita menjentik menggunakan bagian belakang ujung jari (bisa jari tengah atau jari telunjuk) yang dibidaskan dengan jempol. Dulu sekali, mungkin sekarang sudah jarang dilakukan, orang tua atau guru kadang menjentik telinga anaknya yang dianggapnya melakukan sesuatu yang buruk. Kita juga menggunakan kata ini, misalnya, untuk menggambarkan situasi ketika sobat menjentik rokok yang masih menyala untuk menghilangkan abunya atau menjentik rokok untuk dibuang karena sudah habis.
- My dad flicked my ear every time I did something wrong. – Bapakku menjentik telingaku setiap kali saya melakukan sesuatu yang salah.
- He finished smoking and flicked the cigarette butt away. – Dia selesai merokok dan membuang puntung rokok (dengan menjentiknya).
POKE
Sama seperti verba pertama di atas, kata ini juga bukan khusus terkait jari. Khusus berkaitan dengan jari, verba ini biasanya diartikan mencolek. Sobat mencolek atau menggamit menggunakan ujung jari (meskipun sobat bisa juga menggunakan alat seperti pensil atau benda lain yang bentuknya seperti itu). Kamus online Cambridge Dictionary mendefinisikan verba ini sebagai “to push a finger or other pointed object quickly into someone or something” – menyentuhkan jari atau benda runcing lain dengan cepat kepada seseorang atau sesuatu. Sobat melakukan ini, misalnya, untuk memberi isyarat kepada seseorang.
- She poked my arm and said let’s go home. – Dia mencolek lenganku dan berkata mari kita pulang.
- My daughter accidentally poked my left eye. – Anakku tanpa sengaja mencolek mata kiri saya.
PINCH
Sama dengan dua verba sebelumnya, kata ini juga tidak secara khusus berkaitan dengan apa yang bisa dilakukan oleh jari. Secara umum verba ini berarti menjepit sesuatu di antara dua benda keras. Kamus online Cambridge Dictionary memberikan definisi ini untuk verba yang menjadi pokok bahasan kita kali ini: “to press something, especially someone’s skin, strongly between two hard things such as a finger and a thumb, usually causing pain” – menekan sesuatu, biasanya kulit badan, dengan kuat di antara dua benda keras seperti misalnya jari dan ibu jari. dan biasanya menyebabkan rasa sakit. Nah, khusus terkait dengan jari kata ini berarti mencubit (biasanya dengan ibu jari dan jari telunjuk) dengan berbagai versinya.
- The teacher pinched me on my thigh because I talked too much during the lesson. – Pak guru mencubit paha saya karena saya terlalu banyak bicara selama pelajaran.
- He pinched me on my inner arm and it left a bruise. – Dia mencubit lengan saya bagian dalam dan meninggalkan memar.
SNAP
Verba ini sudah pernah dibahas sebelumnya. Kata ini diartikan menjentikkan jari, biasanya bagian muka ujung jari telunjuk atau jari tengah yang dibidaskan dengan ibu jari. bayangkan saja Thanos menjentikkan jarinya. Itu yang dimaksud.
- The magician snapped his fingers and the bird was gone. – Pesulap menjentikkan jarinya dan burung itu lenyap.
- I saw them snap their fingers and shout ‘waiter!‘. – Saya melihatnya menjentikkan jari dan berteriak ‘pelayan!’.
SCRATCH
Verba ini bisa digunakan dalam beberapa konteks, dan tidak selalu berkaitan dengan jari. Jadi, tergantung konteksnya, kata ini bisa diartikan menggores atau mencakar. Khusus berkaitan dengan jari-jari manusia, verba ini dalam bahasa Indonesia diartikan menggaruk. Kamus online Cambridge Dictionary mengartikannya “Rub your skin with your nails” – menggosok kulit dengan kuku.
- I often scratch my sculp without something triggering it. – Saya sering menggaruk kepala saya tanpa sebab.
- I tried to scratch my back but I couldn’t. – Saya mencoba menggaruk punggung saya tetapi tidak bisa.