Study vs Learn

By | December 5, 2017

Topik bahasan kita kali ini adalah dua kata kerja yang memang berkaitan erat: study dan learn. Keduanya sering diartikan sebagai belajar dalam bahasa kita. Karena dalam bahasa Indonesia kedua kata tersebut sama artinya, banyak orang sering menyangka keduanya memang sama dan bisa dipertukarkan. Padahal, faktanya kedua kata itu digunakan secara berbeda karena memang mempunyai pengertian yang berbeda.  Pertanyaannya, apa sebenarnya perbedaan antara study dan learn?

Barangkali contoh-contoh kalimat berikut bisa memberikan gambaran di mana letak perbedaan antara kedua kata tersebut dalam konteks akademis.

  • I studied the subject in this chapter for hours in order to learn about it. – Saya belajar (dalam arti study – dengan membaca, menghafal fakta, barangkali membuat ringkasan, dan lain-lain) pokok bahasan dalam bab ini selama berjam-jam, dengan tujuan belajar (dalam arti learn – memahami, mendapatkan pengetahuan tentang pokok bahasan tersebut).
  • I studied hard but I didn’t learn anything. – Saya belajar (dalam arti study – dengan membaca, menghafal, dan cara-cara lain) dengan keras tetapi saya tidak belajar (dalam arti learn – memahami, mendapatkan pengertian, pengetahuan) apapun.

Dari dua contoh kalimat tersebut di atas, sobat pembaca bisa membuat kesimpulan bahwa study adalah aktivitas yang kita lakukan sebagai salah satu upaya/usaha untuk learn sesuatu. Aktivitas belajar ini bisa dilakukan dengan membaca, menghafal fakta, mengerjakan soal hitungan (misalnya matematika), dan lain-lain.

Kamus online http://www.merriam-webster.com/dictionary/study juga menegaskan bahwa to study is to read, memorize facts, etc., in order to learn about a subject – study berarti membaca, menghafalkan fakta, dan lain-lain, dengan tujuan untuk learn (yang oleh kamus yang sama diartikan sebagai gain knowledge or skill – mendapatkan pengetahuan. menguasai pengetahuan atau keterampilan) mengenai sebuah pokok bahasan.

Jadi sekali lagi, dalam wilayah akademis, study adalah aktivitas atau proses untuk mendapatkan, menguasai pengetahuan atau keterampilan (learn). Ketika sobat mengatakan I am studying English, orang memahami bahwa sobat sedang berada dalam proses upaya untuk menguasai bahasa ini dengan mengambil kursus bahasa Inggris, membaca buku-buku grammar, berlatih melafalkan kata, dan lain-lain. Dan ketika sobat mengatakan I am learning English, orang memahami bahwa sobat sudah mulai mempunyai pengetahuan dan sedikit banyak menguasai keterampilan berbahasa.

Dan saya yakin sobat juga sependapat dengan saya bahwa tujuan utama adalah learn, Kalau sobat sudah study dengan keras untuk menghadapi tes, misalnya, tetapi tetap tidak bisa mengerjakan tes itu, berarti sobat tidak learn apapun.

Lalu, bagaimana belajar di luar wilayah akademis? Untuk mengatakan belajar dengan tujuan menguasai keterampilan-keterampilan praktis – misalnya berenang, menyetir, menunggang kuda, dan lain-lain – kata learn digunakan. Coba sobat perhatikan kalimat-kalimat berikut:

  • When I was a kid, I learnt how to play the piano. – Waktu saya kecil, saya belajar bermain piano.
  • Do you want to learn how to drive? – Apakah Anda ingin belajar mengemudi?
  • I have been learning to speak English for a year. – Saya sudah belajar berbicara bahasa Inggris selama setahun.

Semoga membantu.

 

One thought on “Study vs Learn

  1. Scot

    My brother suggested I may like this blog.
    He used to be entirely right. This publish truly made my day.
    You can not imagine just how so much time I had spent for this information! Thank you!

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *