Sobat pembaca, dua ungkapan yang menjadi pokok bahasan kali ini adalah later dan later on. Sama atau beda sih artinya? Keduanya memang sama-sama merujuk pada waktu atau saat setelah waktu yang lain, yang dalam bahasa Indonesia diartikan ‘nanti’ atau ‘kemudian’, tergantung konteks kalimatnya. Mekipun demikian, dua ungkapan tersebut digunakan dalam konteks berbeda. Bisa dikatakan, later on digunakan dalam konteks yang lebih spesifik daripada later. Mari kita bahas masing-masing ungkapan.
LATER
Kata ini termasuk dalam kategori adverbia, atau kata keterangan waktu yang tidak definitif. Kata later sering diartikan nanti, kemudian, atau setelahnya. Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, kata-kata nanti, kemudian, atau setelahnya juga merujuk pada waktu setelah waktu yang lain, yang tidak spesifik. Kalau Anda mengatakan salam perpisahan, “Sampai ketemu nanti,” – I’ll see you later,” jelas kata ‘nanti’ tidak merujuk pada waktu yang spesifik. Kita hanya paham bahwa kata tersebut mengacu pada waktu setelah waktu lain (dalam konteks ini, saat ini).
Kata later digunakan dalam kalimat perpisahan di atas jika sebelumnya TIDAK ADA kesepakatan apapun untuk bertemu lagi di waktu (dan tempat) yang disepakati.
- I didn’t meet her at the party. I met her later. – Saya tidak bertemu dengannya di pesta itu. Saya bertemu dengannya kemudian/setelahnya (maksudnya setelah pesta usai).
- A rumor has it that the company she’s working for will be laying off hundreds of workers later this month. – Ada desas-desus bahwa perusahaan tempat ia bekerja akan merumahkan (PHK) ratusan pekerja nanti bulan ini.
- I intended to give John the document last Tuesday morning, but I didn’t see him around the office. I gave the document later that day. – Saya bermaksud untuk memberikan dokumen tersebut kepada John hari Selasa pagi lalu, tetapi saya tidak bertemu dengannya di kantor. Saya memberikan dokumen itu kemudian (setelah pagi itu) di hari itu.
LATER ON
Frasa ini juga diartikan ‘nanti’ atau ‘kemudian’ atau ‘setelahnya’. Dalam pengertian ‘nanti’, frasa ini digunakan ketika sebelumnya ada kesepakatan untuk bertemu. Misalnya begini. Sobat mengucapkan salam perpisahan dengan seorang teman (karena Anda mau pulang dulu dan mandi) dengan kesepakatan nanti akan bertemu lagi di perpustakaan kampus sore ini, dan oleh karena itu pasti akan bertemu lagi.
Nah, karena ada kesepakatan untuk bertemu lagi, berarti Anda pasti akan segera bertemu dengannya. Dalam situasi seperti inilah frasa later on dipakai. Tetapi, perlu dipahami bahwa frasa later on dengan makna ini hanya berlaku dalam pengertian waktu setelah saat ini, yang mengacu pada future.
Frasa later on juga digunakan untuk memberi nuansa ‘distant future’ – nanti, tetapi agak jauh dari sekarang, meskipun tidak pasti seberapa jauhnya. Dalam konteks ‘kemudian’ atau ‘setelahnya’ penutur asli menambahkan on untuk memberi penegasan atau penekanan saja.
- I didn’t meet her at the party. I met her later on. – Saya tidak bertemu dengannya di pesta itu. Saya bertemu dengannya kemudian/setelahnya (maksudnya setelah pesta usai). Kata on ditambahkan untuk memberi penegasan saja.
- A rumor has it that the company she’s working for will be laying off hundreds of workers later on this year. – Ada desas-desus bahwa perusahaan tempat ia bekerja akan merumahkan (PHK) ratusan pekerja nanti tahun ini. Kata on ditambahkan untuk memberi penegasan bahwa PHK akan terjadi masih agak lama nanti.
Semoga membantu.