Kenapa Dollar Disebut Buck?

By | July 30, 2019

Pernahkah sobat bertanya-tanya kenapa mata uang dollar disebut buck? Ada sejarah panjang di balik sebutan buck untuk mata uang Amerika ini, yang bisa dilacak ke belakang sampai pertengahan abad 17. Kendati demikian, kita tidak bisa mengatakan bahwa versi sejarah inilah yang seratus persen akurat. Menurut kamus, kata buck merujuk pada rusa jantan. Lalu, apa hubungannya dollar dengan rusa jantan?

Ceritanya begini. Pada zaman itu, sangat lazim orang menggunakan kulit rusa untuk alat tukar. Menurut catatan  tahun 1784 yang ditulis Conrad Weiser, seorang penerjemah dan diplomat Belanda, yang juga seorang perintis Pennsylvania, pertukaran barang menggunakan kulit rusa sering terjadi antara pendatang dari Eropa dan penduduk asli benua Amerika. yang sering disebut orang Indian. Saking lazimnya dipakai sebagai alat tukar, orang kemudian menggunakan kata buck sebagai ukuran untuk menentukan ‘harga’ barang. Tetapi, ternyata patokan satu buck tidak selalu sama dengan satu kulit rusa.

Satu buck bisa sebanding dengan satu kulit rusa hanya jika kulit rusa itu berkualitas sangat baik. Waktu itu, kulit rusa yang mati di musim dingin dianggap jauh lebih berkualitas dari kulit rusa yang mati di musim panas karena bulunya yang lebih tebal. Akibatnya, satu buck sebanding dengan beberapa lembar kulit rusa berkualitas rendah.

Bagaimana dengan kulit hewan lain? Disebutkan bahwa enam lembar kulit berang-berang berkualitas baik setara dengan satu buck, dan 12 lembar kulit kelinci setara dengan satu buck. Tak hanya itu, buck juga dipakai untuk menentukan harga barang lain, misalnya whiskey. Ada dokumen tahun 1748 menyebutkan bahwa satu barel whiskey senilai dengan 5 buck (sama dengan lima lembar kulit rusa berkualitas tinggi, 30 lembar kulit berang-berang berkualitas baik).

Cerita di atas memang populer. Tetapi, ada teori lain yang menyebut bahwa kata buck adalah kependekan dari kata ‘sawbuck’, kata slang untuk uang kertas 10 dollar. Itu karena pada lembaran uang kertas 10 dollar ada angka Romawi X, yang mirip dengan ‘sawbuck’, semacam alat untuk mengunci kayu supaya tetap berada ditempatnya sehingga mudah dipotong-potong. Menurut Russell A. Potter, dosen bahasa Inggris Rhode Island College, mengatakan bahwa teori ini yang paling masuk akal.

 

 

Author: Noeg

English teacher, blogger, translator, workshop facilitator, writing addict, and photography enthusiast, living in Yogyakarta. I teach, I write, therefore I am.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *