Interrupt vs Disrupt

By | December 7, 2017

Sobat pembaca, kali ini kita akan bahas dua kata kerja yang mudah untuk disalahpahami: interrupt dan disrupt. Dua verba ini secara umum berarti menyela suatu proses atau aktivitas sehingga proses atau aktivitas tersebut terhenti. Dalam beberapa konteks keduanya bisa dipertukarkan, dalam konteks lain tidak. Kata kedua dirasa lebih kuat ketimbang kata pertama. Mari kita bahas satu per satu.

INTERRUPT

Kata ini termasuk dalam kategori kata kerja beraturan. Bentuk past dan past participlenya diakhiri -ed. Kata ini sering diartikan menyela atau menginterupsi. Kata kerja ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu menyela sebuah proses atau aktivitas secara singkat dan kemudian proses atau aktivitas itu berlanjut atau berjalan lagi seperti biasa.

Sobat silakan gunakan kata ini jika sesuatu yang menyela itu bukanlah hal yang sangat mengganggu. Bukan sesuatu yang menimbulkan gangguan besar. Sesuatu yang biasa dan wajar. Misalnya, seorang sedang menyampaikan informasi dalam sebuah konferensi pers dinterupsi atau disela oleh pertanyaan wartawan. Tentu wajar wartawan mengajukan pertanyaan, apa lagi dalam konteks semacam ini. Atau sebuah pertemuan harus berhenti sejenak karena dering telepon, pemimpin rapat menerima telepon itu, dan kemudian pertemuan berlanjut.

Contoh lain adalah ketika pertandingan sepak bolah berhenti sejenak karena hujan, dan kemudian dilanjutkan kembali setelah hujan reda. Coba perhatikan beberapa kalimat contoh berikut ini.

  • The meeting was interrupted by a ringing phone. – Pertemuan itu diinterupsi oleh telepong yang berdering.
  • A knock at the door interrupted their conversation. – Ketukan di pintu menyela/menginterupsi percapakan mereka.
  • I started to write a letter when Jane’s voice interrupted me. – Saya mulai menulis surat ketika suara Jane menyela(ku).

DISRUPT

Kata ini mempunyai makna dasar yang sama dengan kata kerja sebelumnya, yakni menyela sebuah proses atau aktivitas. Hanya saja, kata ini dirasa lebih kuat ketimbang kata pertama. Dalam penggunaan sehari-hari kata ini lebih lazim digunakan ketika sesuatu yang menginterupsi itu menimbulkan gangguan relatif besar terhadap proses atau aktivitas, dan itu biasanya sesuatu yang tidak biasa terjadi.

Misalnya, di salah satu kelas, pelajaran bahasa Inggris tengah berlangsung dan guru sedang menjelaskan sesuatu. Tiba-tiba seekor tupai masuk dan menimbulkan kegaduhan karena para murid sibuk mengejar si tupai. Kelas terhenti. Guru menenangkan murid, tapi tidak berhasil. Guru kemudian memanggil satpam untuk menangkap tupai tersebut. Tupai akhirnya tertangkap dan kelas kembali normal. Tupai masuk ke ruang kelas dan menimbulkan kegaduhan tentu jauh lebih mengganggu ketimbang telepon berdering.

Atau, contoh lain, rapat umum pemegang saham sebuah perusahaan terhenti ketika sejumlah besar karyawan melakukan protes menuntut kenaikan gaji. Tentu, protes menuntut kenaikan gaji bukan sesuatu yang sepele. Bahkan, ada kemungkinan rapat ditunda.Dalam konteks seperti itulah kata kerja ini dipakai.

  • The fire alarm disrupted the classes. – Alarm kebakaran mengganggu (dalam pengertian menyela) semua pelajaran.
  • You disrupted my first meeting in an unacceptable fashion (kalimat yang diucapkan Coach Boone dalam film Remember the Titans). – Kamu mengganggu (dalam pengertian menyela sehingga pertemuan terhenti) pertemuan pertama saya dengan cara yang tak bisa diterima.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *