I’m a Tad on Edge

By | May 15, 2022

Sobat pembaca setia, ada ungkapan menarik yang dipakai oleh salah seorang tokoh dalam serial Wanda Vision musim 1 episode 1. Ungkapan tersebut adalah tad on edge. Seorang pria berkaca-mata, sebut saja X, menggunakan ungkapan tersebut dalam percakapannya dengan seorang rekan kerjanya, sebut saja Y. Si Y bertanya mengapa X tampak gusar dan bingung. Kemudian X mengatakan, “Yes, I’m sorry, I’m a Tad on edge.” 

Ada permainan kata dalam ungkapan tersebut. Kata tad ditulis dengan huruf kapital. Ada kemungkinan si pria berkaca-mata itu memang mempunyai nama panggilan Tad. Tad adalah kata benda, dan menurut kamus online Merriam Webster kata ini berarti “a small or insignificant amount or degree“. Dalam bahasa Indonesia diartikan sedikit. Kata ini bernuansa sangat kasual, dan sangat lazim dipakai dalam American English, meskipun sekarang sudah mulai digunakan dalam British English juga.

Menurut catatan situs etimologi daring https://www.etymonline.com/word/tad kata tad pertama kali digunakan tahun 1877, dan kemungkinan kata ini adalah bentuk pendek dari kata tadpole, anak katak yang dalam bahasa Indonesia disebut berudu atau kecebong. Tad, menurut situs yang sama, adalah nama panggilan anak presiden pertama AS. Pada tahun 1915 makna baru disematkan ke kata ini. Sejak saat itu kata ini berarti sedikit.

Bagaimana dengan frasa on edge? Kamus online Macmillan Dictionary menyebutkan bahwa frasa tersebut berarti “nervous and unable to relax because you are worried” – gugup dan tidak bisa tenang/santai karena anda khawatir. Jadi, jelas bahwa frasa tersebut digunakan untuk menggambarkan situasi ketika sobat merasa gugup, gelisah, khawatir, atau tegang. 

Kesimpulannya, apa yang dikatakan oleh X si pria berkaca-mata dalam serial Wanda Vision tersebut berarti, “Ya, maaf, saya sedikit gelisah.” Jadi, a tad on edge berarti sedikit/agak gelisah/gugup/tegang. 

Author: Noeg

English teacher, blogger, translator, workshop facilitator, writing addict, and photography enthusiast, living in Yogyakarta. I teach, I write, therefore I am.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *