Saya sedang membaca novel lumayan tebal, 504 halaman, dan baru menyelesaikan sepertiganya. Novel tersebut diberi judul “The Swallows”, ditulis Liza Lutz, seorang penulis Amerika, meskipun diterbitkan penerbit Inggris. Yang menarik, cerita dalam “The Swallows” dikisahkan oleh penulisnya melalui kacamata tokoh-tokoh dalam novel ini, dan cerita masing-masing tokoh ini saling terkait.
“The Swallows” berkisah tentang seorang guru creative writing bernama Alex Witt, yang mengajar di SMA Stonebridge bernama. Alex meninggalkan sekolah tempatnya mengajar dulu karena terlibat kasus. Di Stonebridge, guru perempuan ini berupaya mengungkap perilaku bobrok satu kelompok eksklusif murid-murid sekolah tersebut yang biasa disebut The Ten. Praktik bobrok The Ten tampaknya (ini baru dugaan saya, karena belum selesai membaca) didukung oleh beberapa guru.
Parahnya, praktik bobrok kelompok eksklusif tersebut sudah menjadi semacam tradisi yang turun-temurun dari tahun ke tahun, dari generasi ke generasi. Alex Witt mulai mencium ketidakberesan sekolah tersebut berdasar respon-respon murid terhadap pertanyaan-pertanyaan pendek yang diberikan Witt sebagai tugas creative writing untuk mereka.
Ada satu idiom yang muncul dalam salah satu bagian novel (di halaman 177), yang diucapkan oleh salah satu anggota kelompok eksklusif tersebut. Saat itu kelompok bobrok ini mengadakan pertemuan rahasia. Anggota ini datang terlambat, itupun harus dijemput. Katanya,”Sorry guys. Can’t make it. Gotta hit the books.” Idiom hit the books adalah ungkapan sangat populer di kalangan pelajar dan mahasiswa. Arti harafiah dari ungkapan ini jauh dari makna sebenarnya. Ungkapan ini berarti mulai belajar keras dan sungguh-sungguh, biasanya untuk mempersiapkan ujian, terutama ketika harus membaca begitu banyak buku.
Tidak jelas benar dari mana idiom ini berasal. Salah satu sumber yang saya baca menyebutkan bahwa kata hit dalam idiom tersebut berarti memulai sesuatu atau mulai melakukan sesuatu. Idiom ini mungkin ada kaitannya dengan idiom hit the trail, yang biasa diucapkan oleh cowboys saat mereka memulai perjalanan panjang mereka. Jadi, seperti meletakkan idiom lama teersebut ke dalam konteks baru.