Begitu banyak kosakata baru bermunculan semenjak media sosial digunakan secara masif sebagai sarana komunikasi di jagad maya. Salah satu kata baru tersebut adalah humblebrag. Kata ini bisa berfungsi sebagai verba maupun nomina. Dan sebagai verba kata ini juga mempunyai bentuk-bentuk konjugasi sebagaimana layaknya kata kerja: humblebrag, humblebrags, humblebragging, humblebragged.
Kata ini berasal dari dua kata yang kemudian digabung, yaitu ajektiva humble (rendah hati) dan verba brag (menyombongkan diri). Bentuk nominanya adalah humblebrag (merujuk pada pernyataan yang diucapkan), humblebragger (merujuk pada orangnya), humblebragging (merujuk pada aktivitasnya).
Kata ini relatif baru, dan digunakan pertama kali tahun 2010 oleh Harris Wittels, seorang komedian Amerika, dalam salah satu twitnya. Tampaknya, kata ini digunakan oleh Harris Wittels sebagai tanggapan atas banyaknya twit selebritis Amerika yang isinya bernada mengeluh tetapi juga menyombongkan diri di saat yang sama. begitu populernya kata ini sehingga kata ini, baik sebagai verba maupun nominanya, dimasukkan secara resmi dalam kamus-kamus bahasa Inggris.
Menurut kamus online Merriem-Webster mendefinisikan kata ini seperti ini: to make a seemingly modest, self-critical, or casual statement or reference that is meant to draw attention to one’s admirable or impressive qualities or achievements. Artinya kira-kira seperti ini: mengeluarkan pernyataan atau rujukan yang tampak/terdengar sederhana/rendah hati, kritis terhadap diri sendiri, ataupun biasa sekali, yang dimaksudkan untuk menarik perhatian (pembaca/pendengar) kepada prestasi atau kualitas-kualitas lain yang hebat dan mengesankan.
Jadi secara sederhana, kata ini berarti tindakan menyombongkan diri dengan bungkus kerendahan hati. Dengan kata lain, pamer secara terselubung. Bungkusnya bisa bermacam-macam, tetapi lazimnya pernyataan-pernyataan yang nadanya merendah, tetapi maksud sebenarnya adalah pamer atau meninggikan diri. Kita, termasuk saya, kemungkinan besar pernah melakukannya, satu atau dua kali, entah sadar atau tidak. Ini beberapa contoh yang saya ambil dari sumber-sumber online:
- Ugh, my phone is so old! I’m embarrassed to take it with me during my dates with supermodels and actors. – Ah, HP saya jadul! Saya malu membawanya selama kencan saya dengan supermodel dan aktor. Sobat pasti langsung menangkap, ada nada pamer di situ. Pertama seolah mengeluh dan merendah hp nya jadul, tetapi bukan itu yang dia maksud. Dia hanya mau pamer mampu berkencan dengan supermodel dan aktor. (Sumber: dictionary.com)
- Can we start a media campaign to question how I got into Columbia, too? Sill scratching my head about how I got accepted and demand answers! – Apakah kita bisa bikin kampanye media untuk mempertanyakan bagaimana saya bisa masuk Columbia, juga? Saya masih bingung bagaimana saya bisa diterima dan menuntut jawaban! – Pembuat twit ini seolah merendah, bagaimana mungkin dia bisa diterima di Columbia University. Kita tahu universitas yang disebut dalam twit ini termasuk universitas sangat bergengsi di Amerika Serikat, dan sangat sulit masuk ke sana. Tetapi bukan itu poinnya. Intinya dia hanya ingin pamer dia bisa diterima di Columbia University.