Ada satu ungkapan menarik dalam bahasa Inggris, yang bisa menggambarkan salah satu hal yang mungkin pernah kita lakukan, dan bahkan bagi sementara orang sudah menjadi kebiasaan. Ungkapan yang saya maksud adalah blurt out. Ungkapan ini masuk dalam kategori phrasal verb, atau verba dalam bentuk frasa, yaitu kombinasi verba dan preposisi atau adverbia atau dua-duanya, yang membentuk verba dengan makna baru yang sama sekali berbeda dari unsur-unsur pembentuknya)
Ungkapan ini berarti ‘keceplosan’, yakni mengatakan sesuatu tanpa sadar dan tanpa dipikir. Saya dan Anda pasti pernah melakukan ini. Mengatakan sesuatu tanpa sadar, biasanya di tempat dan waktu yang tidak tepat, entah karena gugup atau sangat gembira, dan sering kali yang diomongkan itu hal yang dirahasiakan atau dipendam. Atau bisa juga keceplosan itu memang sudah menjadi kebiasaan buruk, dan bukan karena faktor gugup atau memendam sesuatu di bawah sadar. Jadi kalau sobat menjumpai orang yang sering sekali ngomong seperti ember bocor tanpa disaring dan dipikir lebih dulu, ungkapan ini cocok untuk menggambarkan kebiasaan itu.
Berikut ini adalah ilustrasi berupa percakapan antara Alex dan Ben:
Ben: The girl next door. Oops.
Ben blurted out the name of the girl next door. Ben keceplosan menyebut nama gadis sebelah rumah. Dalam kalimat contoh ini sobat bisa perhatikan bahwa verb (berupa frasa) atau kata kerjanya – blurted out – diikuti oleh obyek berupa frasa nomina – the name of the girl next door. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan phrasal verb ini dalam kalimat:
- Oh My God, again? Why does she blurt out everything whatever comes into her head? – Ya Tuhan, lagi? Kenapa dia selalu keceplosan mengatakan apapun (tanpa dipikir) yang terlintas di kepalanya?
- Why did you blurt out the information? You were supposed to keep it secret. – Kenapa kamu keceplosan membocorkan informasi itu? Kamu seharusnya menjaganya tetap rahasia.
- “I’m sorry I lied,” he blurted out. – Maaf, saya bohong, katanya (keceplosan).
Semoga membantu.