Sobat pembaca, empat kata yang menjadi pokok bahasan kali ini adalah foretell, predict, forecast, dan prophesy mempunyai makna dasar yang sama, yaitu meramalkan sesuatu akan terjadi di masa yang akan datang. Lalu, apa bedanya? Mari kita bahas satu per satu.
FORETELL
Verba ini mempunyai makna paling umum, sementara makna tiga kata lainnya terkandung dalam kata ini dengan tambahan nuansa makna yang berbeda. Verba ini dibentuk dari dua kata: fore + tell. Kata tell berarti mengatakan dan fore berarti sebelumnya atau lebih dahulu. Jadi, foretell berarti mengatakan atau mengumumkan sesuatu akan terjadi sebelum hal itu benar-benar terjadi.
Yang dimaksud umum adalah bahwa kata ini digunakan ketika sobat tidak sedang merujuk pada tindakan meramal dengan cara tertentu atau berdasar sumber informasi tertentu. Dengan kata lain, konteks penggunaan kata ini sangat luas. Silakan gunakan kata ini kalau sobat tidak sedang ingin menekankan atau mengisyaratkan nuansa makna atau konotasi makna tertentu yang terkandung dalam tiga kata lainnya.
- A prophet has the ability to foretell the future. – Seorang nabi mempunyai kemampuan untuk meramal apa yang akan terjadi di masa depan.
- An analyst can use their expertise to foretell a country’s economy. – Seorang analis dapat menggunakan keahliannya untuk meramalkan ekonomi sebuah negara.
- Can you foretell tomorrow’s weather? – apakah kamu dapat meramal kondisi cuaca besok?
Ketiga contoh kalimat tersebut, dalam konteks yang berbeda-beda, menggunakan verba foretell. Verba ini dipakai karena pengguna hanya fokus pada pengertian meramal secara umum, yaitu mengatakan yang akan terjadi di masa depan, dan tidak sedang ingin menegaskan konotasi makna tertentu di dalamnya.
PREDICT
Bentuk nomina dari verba ini adalah prediction, atau prediksi dalam bahasa Indonesia. Verba ini lebih sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari dibanding tiga kata lainnya. Kata ini diartikan memperkirakan bahwa sesuatu akan terjadi. Jadi, kata ini bermakna meramalkan juga. Nah, kalau sobat pembaca menggunakan verba ini, itu berarti bahwa tindakan memperkirakan itu didasarkan pada fakta-fakta atau data-data faktual. Jadi, semacam kesimpulan atas data atau fakta yang sobat miliki.
Kamus online Cambridge Dictionary mendefinisikan verba ini sebagai, “to say that an event or action will happen in the future, especially as a result of knowledge or experience.” – mengatakan bahwa suatu peristiwa atau tindakan akan terjadi di masa yang akan datang, khususnya sebagai akibat dari pengetahuan atau pengalaman. Jadi prediksi atau perkiraan yang dibuat tidak ngawur, melainkan didasarkan pada fakta, data, pengetahuan, atau pengalaman riil.
Misalnya, seorang ahli gunung api meramalkan sebuah gunung berapi akan meletus besar kira-kira dua bulan lagi. Ramalannya itu didasarkan pada pola-pola letusan gunung tersebut sebelumnya dan tanda-tanda atau perilaku yang ditunjukkan oleh gunung tersebut. Ini yang disebut memprediksi.
- Tom predicted his baseball team will win the tournament against the home team. – Tom memprediksi tim baseballnya akan memenangi turnamen tersebut melawan tim tuan rumah.
- A Hawaiian volcanologist predicted that Mount Kilauea will erupt in the near future. – Seorang vulkanologis Hawaii meramalkan bahwa Gunung Kilauea akan meletus dalam waktu dekat.
FORECAST
Verba ini juga berarti meramal. Yang khas dari kata ini adalah konteks penggunaannya. Verba ini sangat jamak digunakan dalam konteks cuaca dan keuangan. Itulah sebabnya ramalan cuaca lazimnya disebut weather forecast. Seorang ahli meteorologi punya kemampuan dan keahlian untuk meramal cuaca berdasarkan data kondisi udara yang ditangkap oleh satelit. Demikian juga seorang ahli keuangan mampu meramal situasi keuangan negara dalam beberapa tahun ke depan, misalnya, dengan menggunakan pengetahuannya akan situasi keuangan global akhir-akhir ini.
Makna forecast sebenarnya mirip dengan predict. Keduanya sama-sama digunakan untuk menyampaikan kesimpulan-kesimpulan yang didasarkan pada pengetahuan atau pengalaman atau data. Bedanya, predict digunakan dalam konteks yang lebih umum, sementara forecast lebih lazim dipakai dalam konteks cuaca dan keuangan, meskipun juga bisa dipakai di luar kedua situasi tersebut. Perbedaan lainnya adalah, kata forecast lebih menekankan probabilitas, sementara predict menekankan keyakinan yang mendekati kepastian.
- It has been forecasted that tomorrow and the next day will be mostly rainy. – Telah diramalkan bahwa besok dan lusa sebagian besar akan hujan.
- The IMF has forecasted that there will be another global great depression following financial crises in some developed countries.
PROPHESY
Verba ini sering diartikan menubuatkan. Jadi, dipakai dalam konteks yang sangat khusus terkait nubuat yang disampaikan oleh nabi-nabi atau mereka yang dipercaya sebagai orang yang mendapatkan wahyu atau inspirasi ilahi, dan tidak digunakan dalam konteks di luar itu.
- Prophet Isaiah prophesied the coming of a messiah. – Nabi Yesaya menubuatkan kedatangan mesias.
- The fall and destruction of Jerusalem in 70 AD had been prophesied long before it happened. – Kejatuhan dan kehancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi sudah dinubuatkan jauh sebelum terjadi.