Sobat pembaca, topik yang kita angkat kali ini adalah tiga ajektiva yang dalam bahasa Indonesia sama-sama diartikan bodoh. Ketiganya mempunyai makna dasar yang sama, meskipun tentu variasi konotasi makna masing-masing kata bisa berbeda, tergantung konteks. Tentu tidak mungkin menjelaskan semua konotasi makna kata-kata ini dalam beragam konteks, yang mungkin tidak terbatas. Tulisan singkat ini hanya upaya untuk menjelaskan perbedaan atau persamaan pokok, jika ada, dari masing-masing kata.
Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, kata bodoh bisa mempunyai berbagai macam makna konotatif. Bodoh bisa digunakan untuk menggambarkan tindakan ceroboh, tidak dipikir dengan matang, tidak bijaksana, dan akhirnya merugikan. Orang pandai dan cerdas sekalipun bisa saja melakukan tindakan bodoh, ceroboh, tidak bijaksana seperti itu. Bodoh bisa juga bisa merujuk pada ketidakmampuan untuk memahami atau melakukan sesuatu akibat kurangnya tingkat kecerdasan/inteligensi. Mari kita bahas satu per satu:
FOOLISH/STUPID
Dua kata ini sengaja dijadikan dalam satu bagian karena dalam banyak konteks, kedua ajektiva ini bisa dipertukarkan dengan mudah. Keduanya bisa dipertukarkan ketika kita berbicara tentang hal-hal/tindakan/keputusan bodoh dalam pengertian ceroboh, tidak dipikirkan dengan matang sehingga ketika dilakukan, itu berpotensi membahayakan atau merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jadi, kedua kata ini lazim dipakai untuk mereka yang membuat keputusan buruk. Berikut adalah beberapa contoh kalimatnya:
- You’re so foolish/stupid. You shouldn’t have been drinking while driving. – Kamu bodoh sekali. Kamu seharusnya tidak minum sambil menyetir.
- It was foolish/stupid of you to make a U-turn without looking. – Kamu itu bodoh sekali, putar balik tanpa lihat-lihat jalan.
- Spending more than you earn is just a foolish/stupid thing to do. – Membelanjakan uang lebih banyak dari yang kamu dapatkan itu tindakan bodoh.
Sebagai catatan, kata foolish semakin jarang digunakan saat ini, terutama dalam percakapan sehari-hari. Kata foolish terasa old-fashioned.
Tetapi, kalau sobat berbicara tentang bodoh dalam pengertian sebagai lawan dari pintar atau cerdas, hanya kata stupid yang dipakai. Misalnya, kalau seseorang tidak mampu memahami suatu persoalan karena tidak mempunyai tingkat kecerdasan yang cukup, itu bukan foolish, tetapi stupid. Kata stupid, bukan foolish, juga digunakan untuk memberi label pada hal-hal yang tidak disukai. Misalnya, kalau sobat tidak suka dengan sebuah lagu atau lukisan, sobat bisa menyebutnya stupid song/painting.
SILLY
Nah, bagaimana dengan kata ini? Kata silly sebenarnya juga mempunyai kemiripan makna. Ada unsur makna bodoh di dalamnya, tetapi tidak selalu berkonotasi negatif. Kadang-kadang hal silly itu mengundang tawa dan malah menghibur. Maksudnya begini, kalau misalnya sobat mengatakan bahwa bebek goreng itu kelezatannya ada pada huruf b, itu silly. Pernyataan itu tentu tidak benar, tetapi kan menghibur :). Atau kalau sobat mendapati seorang anak kecil mengecat hidungnya dengan warna merah, itu juga bisa disebut silly. Konyol yang menghibur.
Kata silly juga berarti ‘bodoh’ dalam kaitannya dengan tampakan. Kalau sobat mengenakan gaun tertentu, dan sobat merasa malu karena kelihatan ‘bodoh’ dalam gaun itu, itulah silly. “I feel silly in this dress – Saya merasa bodoh mengenakan gaun ini.”
Tetapi, tentu kata ini juga bisa bernuansa negatif. Kata ini bisa saja menggantikan contoh-contoh kalimat dalam penjelasan tentang foolish/stupid di atas. Semua tindakan yang digambarkan dalam contoh-contoh tersebut tentu bodoh dalam arti sebenarnya. Dalam konteks seperti ini, kata silly lebih lazim diucapkan oleh orang tua kepada anaknya yang telah melakukan tindakan bodoh. Kata ini dipakai untuk memperhalus.
Semoga membantu.