Finish vs Complete: Pahami Bedanya!

By | May 12, 2018

Sobat pembaca, kali ini kita akan bahas dua verba yang mempunyai kedekatan makna, dan secara umum mempunyai pengertian yang sama, meskipun masing-masing verba membawa nuansa yang berbeda. Biasanya, kedua verba diartikan menyelesaikan dalam bahasa Indonesia. Benarkah keduanya benar-benar sama artinya?

FINISH

Kata ini diartikan ‘menyelesaikan” atau “mengakhiri” dalam bahasa Indonesia. Meskipun secara umum, kata ini mempunyai arti yang sama dengan complete, verba ini lebih banyak dan lebih lazim digunakan dalam konteks sehari-hari. Maksudnya, kata ini digunakan untuk membicarakan hal-hal yang biasa, yang TIDAK mencerminkan prestasi besar.

Misalnya, kalau sobat menyelesaikan pekerjaan rumah, sesuatu yang sangat biasa bagi anak sekolah, gunakan kata finish: I finished my homework with a little help from my brother – Saya menyelesaikan PR saya dengan sedikit bantuan dari kakak saya. Apakah kita bisa menggunakan kata complete? Secara teknis bisa, dan pendengar akan paham yang sobat maksud, tetapi terdengar tak lazim. Berikut contoh-contoh kalimat menggunakan verba finish:

  • I had to wait until he finished the meeting. – Saya harus menunggu sampai ia menyelesaikan pertemuan.
  • I didn’t have a chance to finish my letter because the power suddenly went out. – Saya tidak punya kesempatan untuk menyelesaikan surat saya karena listrik tiba-tiba padam.
  • I’ll call you as soon as I finish washing the dishes. – Saya akan meneleponmu segera setelah saya selesai mencuci piring.

Sobat bisa melihat bahwa aktivitas-aktivitas yang diselesaikan tersebut di atas bukanlah prestasi. Menyelesaikan surat, atau selesai mencucui piring bukanlah prestasi. Itu hal-hal biasa saja dalam kehidupan sehari-hari.

COMPLETE

Bagaimana dengan verba ini? Kata ini juga diartikan menyelesaikan. Tetapi, kata ini mempunyai nuansa makna berbeda. Kalau sobat menggunakan kata ini, ada makna tersirat bahwa sobat berhasil menyelesaikan sesuatu yang besar, dan penyelesaian itu sendiri menandai suatu prestasi. Misalnya, ketika sobat berhasil menyelesaikan skripsi S1 setelah perjuangan satu tahun, dan sobat berhasil menyelesaikannya, itu sesuatu yang besar, suatu prestasi. Dalam konteks seperti ini, kata complete lebih sesuai: Thank God, I finally completed my thesis.

Contoh lain. Kalau sobat seorang pelari maraton, dan berhasil menyelesaikan lari maraton sejauh 25 mil, itu prestasi. Jadi, bukan sekedar sobat menyelesaikannya. Penyelesaian itu sendiri menjadi suatu pencapaian bagi sobat: Completing 25 miles is a big thing to me. Berikut adalah beberapa contoh kalimat dengan verba complete.

  • Geena thinks she needs to complete her mission, though she doesn’t know how to do it. – Geena berpikir ia harus menyelesaikan misinya, meskipun ia tidak tahu bagaimana melakukannya.
  • We completed the school project on time because we had worked hard as a team. – Kami menyelesaikan proyek sekolah itu tepat waktu karena kami bekerja keras sebagai tim.
  • The government successfully completed 25 bridge projects in 2018. – Pemerintah dengan sukses menyelesaikan 25 proyek jembatan di tahun 2018.

Apakah sobat bisa menggunakan kata finish untuk ketiga kalimat di atas? Bisa saja. Jadi, kesimpulannya begini. Dalam kalimat-kalimat yang menuntut penggunaan conplete – artinya mengisyaratkan pencapaian atau prestasi tertentu – sobat bisa menggunakan finish. Tetapi, TIDAK sebaliknya.

Semoga membantu.

 

Author: Noeg

English teacher, blogger, translator, workshop facilitator, writing addict, and photography enthusiast, living in Yogyakarta. I teach, I write, therefore I am.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *