Final vs Finale: Beda atau Sama?

By | December 7, 2017

Sobat pembaca pasti sudah pernah mendengar dua kata yang kita bahas kali ini: final dan finale. Menurut kamus online Cambridge Dictionary, kata pertama bisa berfungsi sebagai ajektiva (adjective) atau nomina (noun). Sementara kata kedua hanya bisa digunakan sebagai nomina. Meskipun sama-sama terkait dengan kata ‘terakhir’ keduanya adalah kata yang berbeda dan tidak bisa dipertukarkan karena masing-masing membawa nuansa maknanya sendiri. Mari kita bahas masing-masing kata.

FINAL

Kata ini bisa berfungsi sebagai kata sifat. Sebagai ajektiva, kata ini berarti terakhir. Makna terakhir di sini juga mempunyai dua pengertian. Pertama, bahwa sesuatu itu (keputusan, peringatan, tawaran, misalnya) tak akan berubah lagi, tidak akan berulang lagi, tidak mungkin ditinjau lagi, dan tidak bisa dibatalkan. Pendeknya, yang terakhir, titik. Dalam konteks kalimat-kalimat contoh di bawah ini, kata finale tidak bisa digunakan

  • This is my final offer. You can take it or leave it. – Ini tawaran terakhir saya. Kamu ambil atau abaikan. yang dimaksud tawaran terakhir di sini adalah tawaran yang tidak akan diberikan lagi. Meskipun yang ditawari tidak menerima, tawaran itu tak akan diberikan lagi.
  • My decision is final. I won’t change it. – Keputusan saya sudah final. Saya tidak akan mengubahnya.

Tetapi, menurut kamus yang sama, kata ini juga bisa berfungsi sebagai kata benda. Sebagai kata benda, kata ini berarti babak terakhir dalam sebuah pertandingan atau kompetisi. Sobat bisa membayangkan serangkaian babak pertandingan, mulai dari penyisihan, perempat final, semi final, dan akhirnya final yang akan menentukan siapa juara atau pemenangnya. Jadi, kata ini menegaskan aspek kompetisi.

  • Our debate team made it to the final. – Tim debat kami melaju ke babak final.
  • The men’s volleyball final will be on Monday evening. – Babak final lomba voli putra akan diadakan hari Senin malam.

FINALE

Menurut kamus yang sama, kata ini merujuk pada bagian terakhir dari sebuah pertunjukan atau penampilan musik atau teater. Bagian terakhir ini dianggap sebagai puncak dari sebuah pertunjukan. Dan karena ini bagian puncak, biasanya orang menggunakan kata ini untuk memberi kesan sangat menghibur, menarik, megah, dan lain-lain seperti laiknya sebuah penampilan puncak.

Kalau sobat pernah menyaksikan serial televisi seperti The Walking Dead, Grey’s Anatomy, N.Y.P.D., dan lain-lain, sobat pasti memahami bahwa serial TV tersebut dibagi menjadi beberapa season, dan season terakhir biasa disebut season finale, tayangan-tayangan di bagian akhir yang dijadikan puncak, dan oleh karena itu mengesankan menarik, memikat, seru, dan lain-lain.

Sobat boleh saja sebenarnya menyebut season terakhir itu the final season, kalau sobat hanya ingin sekedar menekankan bahwa tayangan-tayangan yang ditampilkan dalam serial itu adalah yang terakhir. Sobat TIDAK ingin mengesankan aspek puncak yang menarik, memikat, seru, dan oleh karena itu harus ditonton.

Juga kalau sobat sering menyaksikan American Idol. Acara kompetisi olah suara ini dibuat hingga 15 season, dan season yang kelima belas itu disebut sebagai season terakhir dan puncak.

  • So the fifteenth season of American Idol is the final season of the singing competition and finale at the same time. – Jadi musim kelima belas American Idol adalah musim terakhir dari kompetisi olah suara itu dan sekaligus puncak. Kata final sekedar menunjukkan bahwa ini musim terakhir, kata finale memberi kesan puncak, menarik, memikat, seru, megah, dan oleh karena itu layak dan tak boleh dilewatkan.

Kalau sobat mencermati bagaimana kalimat-kalimat ini digunakan oleh penutur asli, sobat bisa melihat bahwa kata ini tak hanya dipakai dalam konteks pertunjukan musik dan teater saja, tetapi dalam beragam konteks. Intinya begini. Sobat silakan gunakan kata ini kalau sobat ingin memberi kesan bahwa bahwa bagian terakhir yang sobat maksudkan itu adalah puncak, memikat, megah, seru, dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *