Sobat pembaca setia, kita akan membahas dua nomina yang mempunyai kedekatan makna, yaitu fate dan destiny, yang dalam praktiknya sering dipertukarkan. Dalam bahasa Indonesia, fate diartikan takdir dan destiny diartikan nasib. Sebenarnya keduanya sama-sama merujuk pada sesuatu yang sifatnya predetermined, ‘sudah ditetapkan lebih dulu’, dan oleh karena itu sering dipertukarkan. Yang membedakan adalah konotasi maknanya. Mari kita bahas masing-masing kata.
FATE
Menurut kamus online Collins Dictionary, yang disebut fate adalah “a power that some people believe controls and decides everything that happens, in a way that cannot be prevented or changed.” – Kekuatan atau kuasa yang diyakini beberapa orang mengendalikan dan memutuskan segala sesuatu yang terjadi, dengan cara yang tidak bisa dicegah atau diubah. Manusia tidak bisa mencegah atau mengubahnya, dan harus terjadi karena sudah ditetapkan oleh kekuatan tertentu, yang oleh kalangan beragama disebut Kuasa Ilahi. Manusia tinggal menjalani saja.
Kata fate juga merujuk pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada kita manusia, yang dipercaya sudah ditetapkan oleh kuasa Ilahi, dan tidak bisa diubah. Kata ini mengisyaratkan bahwa manusia tidak punya kuasa atau kontribusi apapun pada peristiwa-peristiwa itu.
- She believed in the power of fate and thought that her life’s path was predetermined. – Dia percaya pada kekuatan takdir dan berpikir bahwa jalan hidupnya sudah ditetapkan.
- Despite their best efforts, it seemed as though their fate was sealed, and they could not escape their circumstances. – Kendati sudah berusaha sebaik-baiknya, tampak seolah-olah takdirnya sudah dikunci, dan mereka tidak mampu melepaskan diri dari situasi itu.
- As they stared at the ancient, weathered map, they couldn’t help but wonder if it held the key to their ultimate fate. – Saat mereka menatap peta kuno yang lapuk dimakan usia, mereka hanya dapat bertanya-tanya apakah peta itu memegang kunci takdir akhir mereka.
DESTINY
Bagaimana dengan kata ini? Berbeda dengan kata fate, yang lebih menekankan ketidakberdayaan manusia akan apa yang akan dialaminya di masa depan karena sudah ditentukan oleh kuasa atau kekuatan tertentu, kata destiny lebih menekankan peran atau upaya manusia dalam menentukan arah hidupnya sendiri. Itulah sebabnya, kata ini lebih cocok diartikan nasib. Bahwa diyakini juga ada kuasa Ilahi yang mengarahkan, tetapi peran manusia juga menentukan. Berikut adalah tiga kalimat contoh menggunakan kata destiny.
- Meeting you was a twist of destiny that changed the course of my life. – Bertemu denganmu adalah nasib tak terduga yang mengubah arah hdupku.
- No matter where life takes us, I trust in the journey and the twists of destiny along the way. – Ke manapun hidup membawa kita, saya percaya pada perjalanan dan kejutan-kejutan nasib di sepanjang perjalanan.
-
Sometimes, unexpected events can shape our destiny in ways we never imagined. – Kadang-kadang peristiwa-peristiwa tak terduga dapat membentuk nasib kita dalam cara yang tak pernah kita bayangkan.