Sobat pembaca, tiga kata yang kita bahas kali ini – endemic, epidemic, dan pandemic – memang sering membingungkan. Kalau sobat perhatikan, ketiga kata tersebut mengandung akhiran yang sama, yaitu –demic. Akhiran ini dipakai untuk merujuk pada populasi atau daerah. Perlu dicatat bahwa ketiganya bisa berfungsi sebagai ajektiva maupun nomina. Mari kita bahas satu per satu.
ENDEMIC
Kamus online Merriam Webster menyebutkan bahwa kata ini bisa berfungsi sebagai ajektiva maupun nomina. Sebagai nomina atau kata benda, kata ini mempunyai makna lebih sempit dan hanya digunakan secara terbatas untuk merujuk pada organisma endemic, yakni organisma yang secara khas hanya ditemukan di area terbatas.
Menurut kamus yang sama, kata endemic sebagai ajektiva dipakai untuk menyebut bahwa sesuatu (entah penyakit, masalah, spesies, kondisi, dan lain-lain) itu khas, lazim, selalu ada, dan secara umum ditemukan di wilayah atau area tertentu. Suatu penyakit itu disebut endemic, jika penyakit itu SELALU bisa atau lazim ditemukan di wilayah tertentu, bahkan ketika jumlah kasusnya tidak banyak. Malaria, misalnya, itu endemic di wilayah tropis, dan SELALU ada dan bisa ditemukan kasus-kasus malaria di area itu, dan tidak ditemukan di area geografis non tropis, sementara cacar air itu endemic di Inggris.
Apabila suatu masalah itu endemic, itu artinya persoalan itu persoalan besar dan sangat lazim ditemukan di tempat tertentu (meskipun mungkin tidak khas tempat itu), dan sulit untuk diatasi. Jika kekerasan atau kejahatan itu sangat lazim dijumpai (dan sulit diatasi) di tempat tertentu, kekerasan atau kejahatan itu bisa disebut endemic. Demikian juga kemiskinan, yang di area tertentu, menjadi persoalan besar, dan mungkin sudah melampaui beberapa generasi. Kemiskinan seperti itu juga disebut endemic.
Ketika bicara tentang binatang atau tanaman yang khas dan hanya ada atau ditemukan di wilayah tertentu dengan kondisi lingkungan yang unik dan tidak biasa sehingga ia tidak bisa atau sulit menyebar ke tempat lain., binatang atau tanaman itu disebut endemic. Endemic species bisa terjadi karena dua kemungkinan. Pertama, ia memang asli ‘dari sananya’ berasal dari area tertentu secara alami (native), misalnya, Koala di Australia. Dan, kedua, ia awalnya berasal dari area lain, tetapi kemudian dalam perkembangannya – mungkin karena perubahan kondisi lingkungan – ia kehilangan kemampuan untuk berkembang, dan kemudian hanya bisa ditemukan di tempat tertentu, misalnya, pohon Redwood California. Berikut adalah contoh-contoh kalimat menggunakan kata endemic.
- Malaria is endemic in large parts of Africa. – Malaria itu endemik di banyak wilayah Afrika. Maksudnya, malaria lazim dan selalu bisa ditemukan di banyak tempat di Afrika.
- Corruption is endemic in Haiti’s public institutions. – Korupsi itu endemik di lembaga-lembaga publik Haiti. Maksudnya, korupsi itu lazim dan menjadi persoalan besar dan sulit diatasi di lembaga publik Haiti.
- The koala is a species endemic to Australia – Koala itu spesies endemik bagi Australia. Maksudnya, koala itu hanya bisa ditemukan di Australia, dan sulit untuk menyebar ke wilayah luar Australia karena kondisi lingkungan yang unik.
EPIDEMIC
Bagaimana dengan kata ini? Sama seperti kata sebelumnya, kata ini juga bisa berfungsi sebagai nomina maupun sebagai ajektiva. Tetapi, tidak seperti kata sebelumnya, kata epidemic digunakan dalam konteks yang lebih sempit: kata ini TIDAK pernah digunakan untuk berbicara tentang spesies binatang atau tanaman.
Menurut kamus online yang sama, sebagai ajektiva kata ini secara khusus digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang menyebar begitu cepat dan tiba-tiba (sering disebut widespread outbreak), menjangkiti dan mempengaruhi banyak orang/populasi di suatu wilayah di saat yang sama. Lazimnya, penyebaran terjadi di luar kendali dan di luar perkiraan. Dalam bahasa Indonesia kata ini sering diartikan wabah atau mewabah. Jadi, yang ditekankan oleh kata ini adalah soal penyebaran yang cepat dan luas. Tidak hanya penyakit, tetapi juga perilaku.
Contoh nyata yang terjadi dalam sejarah adalah wabah kolera yag terjadi di antara 1852-1860. Penyakit ini berawal di India, yang kemudian menyebar dan menjadi epidemic ke banyak negara, dan di Inggris sendiri menewaskan 23.000 orang. Contoh lain adalah wabah yang disebut the Black Death tahun 1334. Wabah ini berawal dari Cina dan kemudian menyebar ke wilayah-wilayah sepanjang jalur Konstantinopel dan Eropa. Wabah ini menewaskan 60 persen populasi Eropa.
- Corruption behavior in public service has reached epidemic proportions. – Perilaku korup dalam layanan publik telah mewabah.
- An epidemic disease may originate in one specific place, but it can widely spread to other parts of the world. – Suatu penyakit yang mewabah bisa saja berasal dari satu tempat tertentu, tetapi bisa menyebar luas ke bagian-bagian lain dunia.
- An epidemic of beauty sickness severely affects women. – Wabah ‘obsesi terhadap kecantikan’ benar-benar mempengaruhi perempuan.
PANDEMIC
Dalam komunikasi sehari-hari, penutur asli awam sering mempertukarkan epidemic dan pandemic, meskipun sebenarnya keduanya tidak sama. Sama seperti dua kata sebelumnya, kata ini juga bisa berfungsi sebagai ajektiva maupun nomina. Dari ketiga kata yang kita bahas kali ini, kata inilah yang paling sempit penggunaannya. Maksudnya, kata ini hanya dipakai untuk membicarakan penyakit.
Nah, yang disebut dengan pandemic adalah ketika penyakit pada tingkat epidemic kemudian menyebar dengan cepat dan menjangkiti banyak negara, atau bahkan dunia. Dengan kata lain, yang disebut pandemic adalah global epidemic. Dalam bahasa Indonesia, bisa diartikan wabah global. Contoh nyata pandemic adalah penyakit HIV/AIDS, yang sampai saat ini telah menjadi wabah pandemic paling mematikan dalam sejarah. Contoh lain adalah Flu Spanyol (1918), Flu Asia (1957), dan Flu Hong Kong (1968) yang menelan jutaan korban di seluruh dunia.
- People now fear a new cholera pandemic. – Orang-orang saat ini takut dengan wabah global korela yang baru.
- A completely new virus has emerged and it may cause a global pandemic flue. – Virus baru muncul dan bisa menyebabkan wabah flu global.
- All countries should be prepared for a pandemic disaster. – Semua negara di dunia harus siap dengan bencana wabah global.