Sobat pembaca, dua ajektiva yang kita bahas kali ini – dirty dan filthy – keduanya diartikan ‘kotor’ atau ‘jorok’ dalam bahasa Indonesia, baik dalam pengertian harfiah maupun figuratif. Pilihan antara dirty dan filthy terletak pada tingkat ‘kekotoran’ atau ‘kejorokan’ dari sesuatu yang sobat sedang deskripsikan, dan tentu saja bersifat subyektif. Secara umum, kata filthy digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang secara subyektif sobat anggap sebagai jauh lebih kotor daripada dirty. Mari kita bahas masing-masing kata.
DIRTY
Kamus online Cambridge Dictionary menyebutkan secara jelas bahwa kata ini berarti ‘not clean‘, tidak bersih, kotor. Ini dalam pengertian harfiah. Maksudnya, secara fisik kelihatan kotor karena sebab apapun. Kalau sobat baru saja berkebun dan tangan sobat kotor, sobat bisa menggunakan kata ini. Atau, jika sobat melihat lantai rumah kotor, kata inilah yang digunakan untuk mendeskripsikan lantai tersebut.
Kata ini juga digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang berkaitan dengan seks, dengan cara yang dianggap oleh banyak orang tidak pantas, tidak sopan. Kamus online yang sama menyebutkan bahwa kata ini “used to describe something that is connected to sex, in a way that many people think is offensive“. Kalau sobat melemparkan gurauan atau candaan yang menjurus ke seks dan tidak pantas, tidak sopan, candaan itu bisa digolongkan sebagai dirty joke. Atau sebuah majalah yang isinya hal-hal semacam ini sering disebut dirty magazine. Kata dirty dalam pengertian ini dipakai dalam situasi informal.
- I saw a pile of dirty magazines in his room. – Saya melihat setumpuk majalah jorok di kamarnya.
- His room is messy and dirty. – Kamarnya berantakan dan kotor.
- Is the floor dirty and needs cleaning? – Apakah lantainya kotor dan perlu dibersihkan?
FILTHY
Kata ini oleh kamus online yang sama diartikan “extremely or unpleasantly dirty” – amat sangat kotor. Jadi, menurut kamus tersebut, kata ini dipakai untuk mendeskripsikan sesuatu yang jauh lebih kotor daripada dirty. Sekali lagi, sebagaimana disebutkan dalam pengantar, pilihan antara dirty dan filthy itu sangat subyektif. Ketika sobat berkunjung ke rumah teman yang menyewa sebuah kamar kos, dan sobat menyaksikan kamar teman Anda ini sangat berantakan dan sangat kotor, bahkan jorok, sobat bisa saja menyebut kamar teman sobat ini filthy. Itu penilaian subyektif Anda. Tetapi, orang lain bisa saja mendeskripsikan kamar yang sama ini sebgai dirty.
Sama dengan kata dirty, kata ini juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang terkait seks yang oleh banyak orang dianggap tidak pantas, tidak sopan, jauh melebihi dirty. Sobat bisa menggunakan frasa-frasa seperti filthy movie, filthy magazine, filthy joke, filthy mind, dan lain-lain. Dan tentu saja, sobat bisa menggantikan kata dirty dalam tiga contoh kalimat di atas, dengan catatan sobat ingin menegaskan bahwa kamar, majalah, dan lantai yang sobat deskripsikan itu menurut penilaian subyektf sobat jauh lebih kotor daripada dirty.
Semoga membantu.