Close vs Shut

By | December 5, 2017

Sobat pembaca setia, kali ini kita akan membahas dua kata kerja: close dan shut. Dua kata kerja ini sama-sama berarti menutup. Dalam banyak konteks, kedua kata kerja ini bisa saling menggantikan, tetapi dalam konteks lain tidak. Jika sobat ragu-ragu, silakan sobat gunakan close karena shut kadang-kadang terdengar kasar dan tidak sopan.

Tulisan sederhana ini dimaksudkan untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan makna antara keduanya, dan dalam situasi apa kata-kata ini digunakan.

Close dan shut bisa saling menggantikan ketika keduanya berfungsi sebagai kata kerja transitive (diikuti obyek), berarti menutup, maupun kata kerja intransitive (tanpa obyek) dalam situasi-situasi berikut:

Poin 1. Ketika sobat berbicara tentang menutup jendela, pintu, pintu gerbang, mata, mulut. Kalau sobat cermati obyek-obyek yang disebutkan adalah obyek yang ber’lubang’ dan mempunyai ‘penutup’. Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut:

  • Don’t forget to close/shut the doors and windows before you leave the house. – Jangan lupa untuk menutup pintu dan jendela sebelum meninggalkan rumah.
  • Close/shut your eyes. I have a surprise for you. – Tutup matamu. Saya punya kejutan untukmu.

Catatan: Ketika orang marah dan meminta pihak lain untuk tutup mulut, secara natural orang menggunakan shut, bukan close. “Shut your mouth!”

Poin 2. Ketika sobat berbicara tentang  menutup dalam pengertian menghentikan beroperasinya pabrik, bank, toko, hotel, sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain, baik sementara maupun selamanya.

  • The government plans to close/shut four public schools in the area this year. – Pemerintah berencana menutup/menghentikan empat sekolah negeri di wilayah itu tahun ini.
  • Why did they close/shut the sugar factory? – Mengapa mereka menutup pabrik gula itu?

Poin 3. Ketika sobat berbicara tentang pabrik, bank, toko yang tutup dalam pengertian jam operasi/kerja selesai hari itu.

  • What time does the bank close/shut? – Jam berapa bank tutup?
  • Stores in Indonesia usually close/shut at 9.00 PM. – Toko-toko di Indonedia umumnya tutup jam 9 malam.

Close dan shut TIDAK BISA saling menggantikan untuk situasi-situasi berikut:

Poin 1. Ketika sobat berbicara tentang menutup akses jalan, bandara, jalur kereta api, hanya close yang bisa digunakan.

  • The route was closed. We need to find an alternative road. – Rutenya ditutup. Kita perlu cari jalan alternatif.
  • The airport was closed for a few hours after the shooting incident. – Bandara ditutup selama beberapa jam setelah insiden penembakan itu.

Poin 2. Ketika sobat berbicara tentang sesuatu (misalnya bunga, resleting, tirai panggung, dll) yang bisa membuka atau menutup tetapi tidak ber’lubang’ dan tidak mempunyai ‘penutup’, hanya close yang digunakan.

  • The audience gave a big applause to the actors and actresses when the curtain closed. – Penonton memberikan tepuk tangan meriah untuk para pemain ketika tirai panggungnya menutup.
  • I don’t understand why the flowers close at night. – Saya tidak mengerti mengapa kalau malam bunganya menutup.

Poin 3. Ketika sobat berbicara tentang menutup dalam pengertian menghentikan atau mengakhiri rekening, pertemuan, pertunjukan, kasus, hanya close yang digunakan.

  • The show was closed because of poor ticket sales. – Pertunjukan dihentikan/ditutup karena penjualan tiket tak lancar.
  • I decided to close my bank account after the fraud incident. – Saya memutuskan menutup rekening bank setelah peristiwa penipuan itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *