Beauty Sickness

By | March 14, 2019

Pada April 2017 HarperCollins Canada menerbitkan sebuah buku berjudul Beauty Sick ditulis oleh Reene Engeln, Ph.D., seorang dosen pengajar ilmu psikologi di Northwestern University Amerika Serikat. Buku tersebut  membahas dampak dari obsesi berlebihan seorang wanita terhadap kecantikan dan penampilan fisiknya sehingga mengalihkan perhatiannya dari hal-hal atau tujuan-tujuan lain yang jauh lebih penting.

Kendati belum masuk secara resmi dalam kamus, frasa tersebut semakin populer seiring dengan meningkatnya popularitas buku tersebut. Dan bisa dikatakan frasa beauty sick (frasa ajektiva) atau beauty sickness (frasa nomina) diciptakan oleh Reene Engeln semenjak buku tersebut dipublikasikan tahun 2017. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan beauty sickness?

Frasa tersebut terdiri dari dua kata, beauty (kecantikan) dan sickness (penyakit). Sobat bisa mengira-ira apa maksudnya. Secara harafiah frasa tersebut kira-kira berarti penyakit psikologis berupa obsesi terhadap kecantikan, yang saat ini – menurut Reene – sudah menjadi budaya di masyarakat. Sudah sejak lama banyak perempuan begitu terobsesi dengan kecantikan akibat industri kecantikan yang membelokkan persepsi mereka terhadap tubuh mereka sendiri. Dan saat ini, obsesi ini sudah mengalami ekskalasi sampai pada tahap penyakit yang secara luas menjangkiti masyarakat.

Dalam risetnya, Engeln menemukan bahwa 82% perempuan usia mahasiswi merasa tidak puas terhadap tubuhnya karena selalu membanding-bandingkannya dengan tubuh seorang model, dan 70% perempuan muda meyakini bahwa mereka akan diperlakukan secara lebih baik jika mereka memiliki tubuh ideal seperti model. Apakah sobat menunjukkan tanda-tanda mengidap penyakit yang disebut beauty sickness ini? Mudah-mudahan tidak. Tetapi baik kalau sobat mengenali gejala-gejalanya.

Jika sobat seorang perempuan dan tidak mampu melepaskan diri dari cermin karena terlalu khawatir dengan setiap inci tubuh Anda, bisa jadi ada tanda sobat mengidap beauty sickness. Begitu khawatirnya sehingga tidak mampu menjalani dan menikmati hidup, dan mengabaikan kemungkinan-kemungkinan dalam hidup. Atau kalau sobat mempunyai koleksi puluhan jenis produk kosmetik, dan menghabiskan begitu  banyak waktu – bahkan hampir satu jam – sibuk berdandan waktu mau pergi ke kantor atau ke aktivitas lain, mungkin sobat mengidapnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *