Sobat pembaca setia englishforsma.com, salam jumpa lagi di tahun yang baru. Nah, mengawali tahun baru ini, kita akan bahas topik mengenai dua bentuk comparative/superlative dari ajektiva bad. Ternyata kata ini mempunyai dua macam bentuk comparative dan dua bentuk superlative. Kok bisa? Begini penjelasannya.
Dalam bahasa Indonesia, kata bad sering diartikan buruk, nakal, atau jahat. Makna umumnya adalah tidak menyenangkan, tidak menarik, tidak memuaskan. Kata ini tidak terlalu populer dan tidak dikenal luas sebelum tahun 1400. Baik dalam American maupun British English badder dan baddest bukanlah bentuk standar comparative dan superlative kata ini dalam bahasa Inggris. Bentuk standar dan bisa diterima adalah worse dan worst. Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut ini.
- His health condition is getting worse. – Kondisi kesehatannya semakin memburuk.
- It was the worst news of him that I’d ever heard. – Ini kabar terburuk tentangnya yang pernah saya dengar.
Dalam konteks kalimat di atas, dan dengan makna ini, kata badder dan baddest tak bisa digunakan.
- His health condition is getting badder (X).
- It was the baddest news of him that I’d ever heard (X).
Nah, tetapi, kata bad saat ini mempunyai makna lain yang tak resmi. Kata ini bisa berarti ‘cool‘ atau ‘great‘ atau ‘good‘. Jadi, kata ini bisa diartikan keren, hebat, bagus. Orang menyebutnya slang. Kata ini lazim digunakan oleh penutur kulit hitam bahasa Inggris di Amerika Serikat. Meskipun begitu, kata slang ini juga mulai lazim digunakan oleh banyak penutur asli lain. Yang namanya slang, tentu bukanlah kata standar. Perhatikan kalimat-kalimat berikut:
- Pontiac 1964 GTO is in the top list of 25 baddest classic muscle cars in history. – Pontiac 1964 GTO berada di daftar puncak 25 muscle car terkeren dalam sejarah.
- Thanks brother. This is the baddest party I have been to. – Terima kasah kawan. Ini pesta terkeren yang pernah aku hadiri.
Sebenarnya gejala perluasan makna seperti itu terjadi dalam bahasa apapun. Dalam bahasa Indonesia, kata ‘gila’ adalah salah satunya. Kata ini umumnya berarti tak waras. Tetapi, kata ‘gila’ dalam konteks tertentu bisa bernuansa positif, dan kira-kira berarti ‘luar biasa’. Kalau sobat kebetulan menyantap masakan tertentu, dan sobat merasa masakan itu sangat lezat, sobat bisa saja mengatakan,”Enak banget, gila.”