Sobat pembaca, dua kata yang kita akan bahas dalam kesempatan ini – asleep dan sleeping – memang membingungkan, dan sobat pasti pernah bertanya-tanya apa sebenarnya perbedaan antara keduanya. Atau jangan-jangan sama? Kalau sobat ingin mengatakan teman Anda sedang tidur, kalimat mana yang digunakan, He is asleep atau He is sleeping?
Dalam banyak situasi, kedua kata tersebut bisa dipertukarkan. Barangkali ada beberapa situasi kedua kata itu tidak bisa saling menggantikan. Tulisan sederhana ini dibuat untuk menjelaskan perbedaan sekaligus persamaan antara kedua kata tersebut.
Mari kita mulai dengan kata asleep. Kata ini bisa masuk dalam kategori ajektiva dan adverbia. Meskipun termasuk dalam kategori kata sifat, kata ini hanya bisa berfungsi sebagai predicate adjective, yang kadang-kadang juga disebut subject complement. Maka, kata sifat ini TIDAK bisa diletakkan persis sebelum nomina. Ajektiva ini HANYA bisa diletakkan setelah linking verb (misalnya, is, are, am, turn, become, appear), kata kerja yang menghubungkan subyek kalimat dan ajektiva yang menjelaskan subyek itu. Perhatikan kalimat berikut ini:
- My daughter is fast asleep. – Anak perempuanku tidur nyenyak. Kata asleep dalam kalimat ini berfungsi sebagai predicate adjective.
- I fell asleep in the middle of the lesson. – Saya tertidur di tengah-tengah pelajaran. Dalam kalimat ini, kata asleep berfungsi sebagai adverbia.
Sobat silakan gunakan kata ini untuk memberi penegasan bahwa sobat sedang mendeskrispikan seseorang dalam kondisi sedang tidur, dalam pengertian status ketika otot dan syaraf tidak aktif, detak jantung melambat, panca indera tidak responsif, dan bukan sekedar berada di tempat tidur atau dalam posisi badan tidur. Artinya, sobat tahu betul bahwa orang yang sedang sobat deskripsikan itu memang dalam keadaan sedang tidur, dalam keadaan ‘tidak sadar’.
Bagaimana dengan kata sleeping? Kata ini bisa berfungsi sebagai verba maupun ajektiva. Sebagai verba, secara semantik sebenarnya tidak ada perbedaan dengan kata sebelumnya. Jadi, sobat bisa saja mengatakan He is asleep atau He is sleeping. Sama saja, dengan catatan sobat yakin betul bahwa orang yang sedang sobat deskripsikan memang sedang dalam kondisi tidur, bukan terjaga. Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa kata kerja ini menekankan tindakan tidurnya.
Tetapi, dalam situasi tertentu, penutur asli cenderung menggunakan sleeping, BUKAN asleep, terutama ketika mereka tidak terlalu memperhatikan apakah seseorang dalam kondisi tidur atau terjaga. Maksudnya begini, ketika seorang tamu datang dan mencari salah seorang anggota keluarga, penutur asli akan mengatakan “He/She is sleeping” ketika mereka tahu anggota keluarga yang dicari tersebut berada di tempat tidur, tetapi tidak memperhatikan apakah ia benar-benar tidur ataukah sebenarnya terjaga.
Tentu saja, kata ini tidak bisa menggantikan kata asleep dalam contoh kalimat kedua di atas: I fell sleeping (X). Demikian juga sebaliknya, kata ini tidak bisa digantikan oleh asleep dalam kalimat “The prince kissed the sleeping princess“. Sobat tidak mungkin mengatakan,”The prince kissed the asleep princess (X)”, karena asleep tidak bisa diletakkan persis di belakang nomina.