Apa itu Analytical Exposition?

By | December 19, 2017

Salah satu jenis teks yang mesti dipelajari oleh siswa-siswa SMA di Indonesia adalah analytical exposition. Ini adalah jenis teks yang secara khusus ditulis oleh penulis untuk meyakinkan/membujuk pembaca untuk mempercayai sikap atau sudut pandang yang diambilnya terhadap sebuah isu tertentu. Penulis membujuk pembaca melalui argumen-argumen yang ia berikan lewat tulisan tersebut. Dalam hal ini, bukti-bukti faktual ataupun ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan harus digunakan untuk mendukung argumen.

Singkatnya begini. Ketika sebuah isu penting mengemuka, sobat pembaca bisa mengambil sikap setuju atau tidak setuju terhadap isu tersebut. Entah sobat setuju atau tidak setuju, tugas utama Anda adalah membuat para pembaca percaya pada pilihan sikap Anda terhadap isu itu. Tugas sobat pembaca adalah meyakinkan pembaca bahwa sudut pandang Anda benar. Ilustrasi berikut barangkali akan memperjelas:

Kita andaikan sobat pembaca adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah. Para orang tua merasa prihatin dengan begitu banyaknya jumlah pekerjaan rumah yang diberikan guru. Mereka mendesak agar jumlah PR dikurangi, dan Anda setuju dengan para orang tua ini. Sobat ingin meyakinkan rekan-rekan guru di sekolah tempat sobat bekerja, dan barangkali semua guru, bahkan masyarakat umum untuk mempercayai atau menyetujui pandangan Anda bahwa jumlah PR memang benar-benar harus dikurangi. Untuk melakukan ini, sobat pembaca hendak membuat tulisan yang sifatnya argumentatif berbentuk exposition.

Sobat mesti ingat bahwa sobat memandang isu tersebut dari SATU SISI, yakni perspektif yang Anda pakai, setuju ATAU tidak setuju. Sobat pembaca sebagai orang yang membuat tulisan tersebut tidak sedang mendiskusikan isu PR ini dari dua sisi (sisi setuju DAN tidak setuju) karena tujuan analytical exposition adalah membujuk orang agar setuju dengan pendapat Anda. Tulisan persuasif sobat terkait PR itu barangkali akan tampak seperti tulisan berikut ini:

Homework
The amount of homework given to students needs to be reduced for several reasons. In short, time is limited in many students’ lives. At the same time, other students are showing alarming levels of obesity due to sedentary lifestyles. Lastly, family disharmony has increased as a result of stressed parents trying to get their children to do their homework.
Firstly, time is limited. Many students don’t arrive home until 6pm. This is because they have chosen to play sports which require a few hours training each week or they engage in cultural activities, which are often taught after school. By the time they have finished dinner, showered and finished jobs it is 8pm. If they have homework, then it is too late to start. Therefore it is fair to say there is not enough time after school to complete quality homework.
On the other hand, many other young people are recording high levels of obesity because of their sedentary lifestyles. Why sit still at night when students have been sitting still in classrooms all day? This is not good for their health and contributes to the high level of obesity seen today.

Finally, homework places huge amounts of stress on already stressed-out families. In many families both parents are working and the last thing they need is to fight with their children at the end of a stressful day.

In conclusion, homework should be reduced. We must recognise that students’ time is limited, sedentary work contributes to the high levels of obesity and finally, homework can cause an increase in family disharmony. The wellbeing of students is far more important than excessive amount of homework.

Kalimat yang digarisbawahi (kalimat pertama dalam paragraf pertama) disebut thesis statement. Thesis statement adalah kalimat paling penting karena kalimat tersebut secara eksplisit mengungkapkan posisi/sudut pandang Anda sebagai penulis terhadap isu tersebut. Seluruh argumen yang dibangun dalam tulisan harus mengacu pada thesis statement.

Analytical exposition ditulis dalam present tense. Sobat bisa menggunakan kata-kata seperti  firstly, secondly, on the other hand, finally, dan lain-lain untuk membantu pembaca memahami alur gagasan dalam tulisan secara lebih mudah.

Analytical exposition ditutup atau diakhiri dengan conclusion atau kesimpulan, yang biasanya merangkum atau menegaskan kembali butir-butir pokok argumen, sebagaimana bisa dilihat dalam contoh teks di atas.

Contoh tulisan tersebut diambil dari https://toowoombshs.eq.edu.au/Supportandresources/Formsanddocuments/Documents/Writing%20guidelines/analytical-exposition-example.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *