Thought vs Idea vs Notion: Apa Sih Bedanya?

By | December 7, 2017

Sobat pembaca budiman, tiga nomina yang akan kita bahas kali ini, thought, idea, dan notion, mempunyai kedekatan makna. Tentu ada persilangan makna, dan pada suatu titik ketiganya mungkin bisa saling menggantikan, meskipun masing-masing punya nuansa makna sedikit berbeda. Ketiganya mempunyai makna umum yang kurang lebih sama, yakni gagasan yang ada dalam pikiran kita. Jika demikian, bedanya apa ya? Mari kita bahas satu per satu.

THOUGHT

Sebagai kata benda, kata ini bisa berfungsi sebagai nomina countable (bisa dihitung) atau uncountable (tak bisa dihitung). Sebagai nomina yang bisa dihitung, kata ini sering diartikan pikiran, dan biasanya merujuk pada apapun yang muncul dalam benak/pikiran kita, entah secara spontan maupun secara sengaja kita munculkan.

Untuk memahami makna kata ini, coba sobat bayangkan situasi ini: sobat kepikiran terus-menerus tentang pacar sobat yang mulai berubah, dan sobat punya pikiran cepat atau lambat dia akan meninggalkan sobat. Pikiran-seperti ini lah yang disebut thought. Sesuatu yang masih kabur dan tidak jelas. Sobat menangkap tanda-tanda itu, tetapi pikiran bahwa ia akan meninggalkan sobat itu sebenarnya tidak pasti, antara iya dan tidak. Sobat juga tak cukup yakin.

Atau ketika sobat sedang berencana untuk merenovasi ruang tamu. Rencana sobat ini pasti memicu munculnya gagasan-gagasan sesaat di benak sobat, dan itu bisa tentang apapun. Entah tentang warna catnya, tata ulang letak meja kursinya, mengganti jendelanya, dan sebagainya. Tetapi, semua pikiran itu masih kabur, sesaat, belum final, dan masih harus dipikirkan lebih lanjut. Nah, pikiran-pikiran yang muncul seperti itu lah yang disebut thought.

Dengan kata lain, pikiran-pikiran yang bermunculan dalam benak kita itu belum tertata dan tidak teratur karena hanya berlangsung singkat atau sesaat. Oleh karena itu, gagasan-gagasan yang muncul secara singkat itu belum bisa ditawarkan kepada orang lain untuk dimanfaatkan atau digunakan, atau belum bisa diwujudkan karena masih harus dipikirkan leih mendalam.

Sekali lagi, yang disebut thought itu masih kabur, masih belum definitif, belum dipikirkan sungguh-sungguh, dan belum dielaborasi. Kita bisa saja mempunyai ribuan thought tetapi belum mempunyai idea, karena pikiran-pikiran yang bermunculan dalam benak itu belum ditata sedemikian rupa menjadi rumusan yang spesifik tentang sesuatu. Analoginya, pikiran-pikiran yang disebut thought itu adalah kata, frasa, atau kalimat, sementara yang disebut idea itu adalah paragraf.

  • The thought of loosing you has haunted me for weeks. – Pikiran akan kehilanganmu telah menghantuiku selama berminggu-minggu.
  • I usually write down all the random thoughts that come to mind. – Saya biasanya mencatat pikiran-pikiran acak yang muncul dalam benak.
  • Maybe we can paint it pink. Just a thought! – Mungkin kita bisa mengecatnya dengan warna merah muda. Sekedar pikiran saja.

IDEA

Kata ini sering diartikan ide. Kata ini digunakan untuk merujuk pada thought yang dipikirkan secara serius. Ketika sobat berpikir, ada begitu banyak pikiran-pikiran yang muncul. Sebagaimana disebut sebelumnya, ketika sobat berencana merenovasi ruang tamu, ada banyak gagasan yang muncul dan sifatnya belum final, belum definitif.

Di antara banyak gagasan itu pasti ada beberapa gagasan yang mungkin sobat anggap paling menarik, dan setelah disampaikan kepada pasangan sobat, ternyata gagasan-gagasan itu menarik juga bagi dia. Kemudian sobat memikirkannya secara lebih mendalam, lebih detil, dan akhirnya gagasan-gagasan itu mulai mengerucut menjadi ide-ide yang sudah hampir pasti, meskipun tentu masih terbuka kemungkinan ada perubahan. Itulah yang disebut dengan idea. Gagasan yang disebut idea ini sudah dipikirkan, ditata, dielaborasi, dan dirumuskan secara lebih jelas dan pasti.

Dengan mempertimbangkan banyak hal, sobat akhirnya sampai pada gagasan membongkar ruang tamu dan, dengan menggunakan batu-bata khusus, membiarkan batu-bata dinding ruang tamu terekspos tanpa dilapisi semen, sehingga tampak alami.Sobat juga sampai pada gagasan menggunakan mebel dari kayu jati dengan desain minimalis. Gagasan-gagasan ini sudah hampir pasti bisa segera diwujudkan.

  • My idea is to build a house with exposed brick walls. – Ide saya adalah membangun rumah dengan dinding batu-bata terekspos.
  • Finally, I came up with an excellent idea of exploring the area by bike. – Akhirnya, saya punya gagasan bagus (yakni) mengeksplorasi area itu dengan sepeda.

NOTION

Kata ini juga berarti pikiran, gagasan. Tetapi, gagasan atau pikiran ini belum terbentuk dengan baik, masih kabur, dan lebih merujuk pada gagasan yang didasarkan pada perasaan, dorongan hati, firasat, keyakinan, kesan, atau kecenderungan. Dengan kata lain, gagasan yang tidak dihasilkan oleh pemikiran atau analisis yang mendalam.

Ketika sobat punya dorongan, kecenderungan untuk melakukan sesuatu, itulah notion. Atau ketika sobat punya kesan umum tentang sesuatu, itulah notion.

  • I have a notion that I can swim across the Bali strait in less than 2 hours. – Perasaan saya mengatakan saya mampu berenang menyeberangi selat Bali kurang dari 2 jam.
  • I had no notion that you were coming to the party. – Saya tak punya pikiran kamu akan datang ke pesta.
  • The notion of a cosmic egg out of which issues the god who creates the universe originated in Egypt. – Keyakinan akan adanya telur kosmis yang melahirkan dewa pencipta alam semesta berasal dari Mesir.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *